Hanya 10,5 Persen Sawah Mendapat Pasokan Air dari Waduk
Pemerintah mengakui hingga saat ini masih banyak sawah yang kesulitan mendapat pasokan air irigasi. Waduk yang sudah ada sekarang, hanya bisa mengaliri sekitar 10,5 persen sawah di seluruh Indonesia. Pemerintah berupaya menambah pembangunan waduk baru untuk mensuplai kebutuhan air irigasi.
Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Imam Santoso mengatakan total luas sawah di Indonesia mencapai 7,1 juta hektare. Sementara waduk yang sudah ada, hanya bisa mengaliri air untuk 760 ribu hektare.
"Sisa pengairannya masih menggunakan tadah hujan atau model pengairan lainnya," kata Imam dalam keterangan resminya akhir pekan lalu. (Baca: Jokowi Ramal Swasembada Daging Tercapai 10 Tahun Lagi)
Saat ini Kementerian PUPR sedang membangun 65 waduk baru yang merupakan gabungan proyek dari pemerintahan sebelumnya dan saat ini. Pada pemerintahan sebelumnya, ada 16 proyek bendungan yang dibangun. Sementara pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) akan membangun 49 proyek bendungan yang telah berjalan sejak tahun lalu.
Dana yang dibutuhkan untuk membangun 65 waduk ini mencapai Rp 70,1 triliun. Sebanyak Rp 64 triliun berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Sebesar Rp 4,8 merupakan pinjaman dari Cina, untuk pembangunan Waduk Jatigede di Jawa Barat. “Sisanya ada pinjaman Rp 1,2 triliun untuk pembangunan bendungan Karian (Banten)," kata Imam.
(Baca: Pemerintah Biayai 9 Proyek Infrastruktur Rp 33 T dari Utang Cina)
Menteri PU Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan waduk atau bendungan pertama yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, Bendungan Rakmano, akan dipercepat. Semula, bendungan yang berlokasi di Nusa Tenggara Timur ini ditargetkan selesai pada 2019. Pemerintah kemudian menyatakan pembangunannya bisa diselesaikan tahun depan.
“Karena tanah beres dan geologi tidak masalah, jadi bisa dikerjakan lebih cepat,” kata Basuki.
Kementerian menargetkan pada 2018 akan ada tujuh waduk yang selesai dibangun. Setahun kemudian menyusul 11 waduk lainnya. Sisanya akan diselesaikan secara bertahap, hingga semua proyek bendungan ini rampung seluruhnya pada 2022. (Baca: Pembangunan Dua Bendungan Kelar Tahun Ini)
Dengan selesainya pembangunan 65 waduk baru ini, Kementerian PUPR menargetkan dapat mengaliri 173 ribu hektare sawah dalam enam tahun ke depan. Dengan demikian, pada 2022 total sawah yang bisa mendapat pasokan air dari waduk, bertambah menjadi 933 ribu hektare, dari yang hanya 760 ribu hektare saat ini.
Menurut Imam, dengan tambahan 65 waduk rasio sawah yang mendapat pasokan air dari waduk meningkat menjadi 13,5 persen. Masih cukup rendah untuk menjamin ketersediaan air irigasi sawah nasional. Artinya masih butuh sangat banyak waduk baru, agar bisa menjamin ketersediaan air untuk sawah nasional.
Pembangunan waduk memang bukan hanya untuk memasok kebutuhan air sistem irigasi pertanian. Waduk ini juga dimanfaatkan untuk penanggulangan daerah rawan banjir, penyediaan air bersih, hingga untuk pembangkit listrik. (Baca: Terancam Tenggelam, Jakarta Butuh Waduk 50 KM Persegi)
Selain pembangunan 65 waduk baru, Kementerian PUPR juga menargetkan pembangunan 1 juta hektare sistem irigasi pertanian hingga 2019. Ada juga proyek rehabilitasi sistem irigasi untuk 3 juta hektare lahan pertanian pada akhir masa pemerintahan sekarang.
(Baca: Pemerintah Manfaatkan 18 Bendungan Kejar 35 Ribu Megawatt)