Bertemu Dubes Jepang, Luhut Bahas Nasib Blok Masela
Pemerintah terus membahas kelanjutan proyek pengembangan Blok Masela. Bahkan, pembahasan ini melibatkan pemerintah Jepang, sebagai negara asal kontraktor Blok Masela, yaitu Inpex Corporation.
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan membahas insentif pengembangan Proyek Masela dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Tanizaki Yasuaki, di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (23/9). (Baca: Inpex Berpeluang Dapat Tambahan Perpanjangan Kontrak Blok Masela)
Menurut Luhut, ada beberapa insentif yang diminta oleh perusahaan Jepang tersebut. “Mulai dari bagi hasil hingga tambahan masa perpanjangan waktu selama 10 tahun itu, semua kami bahas. Nanti malam akan dibahas detail lagi,” katanya usai pertemuan.
Inpex memang telah mengajukan beberapa insentif kepada pemerintah. Pertama, kepastian perpanjangan kontrak pengelolaan Blok Masela selama 30 tahun, yang semestinya berakhir tahun 2028 menjadi 2058.
Kedua, insentif pajak berupa tax holiday selama 15 tahun. Ketiga, meminta biaya yang telah dikeluarkan selama ini sekitar US$ 1,2 miliar dihitung sebagai biaya operasi migas yang harus dikembalikan pemerintah (cost recovery).