Menteri Rini Perintahkan Garuda Perbaiki Kinerja Perusahaaan

Miftah Ardhian
4 Oktober 2016, 15:42
Garuda Indonesia
Donang Wahyu|KATADATA
Garuda Indonesia

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menekankan agar PT Garuda Indonesia meningkatkan kinerja perusahaan. Misalnya, perusahaan pelat merah itu didorong memperbesar pangsa pasar di penerbangan domestik lebih dari 50 persen.

Atas masukan tersebut, Direktur Utama Garuda Arif Wibowo mengatakan pangsa pasar dalam negeri Garuda sudah 40 persen. Walau memiliki market share terbesar di penerbangan domestik, namun kinerja maskapai ini pada semester pertama lalu turun cukup signifikan.

“Ibu Rini maunya market share Garuda di atas 50 persen. Makanya kami diminta hitung sangat detail untuk roadmap market share Garuda dalam penerbangan domestik,” kata Arif di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2016. (Baca: Kinerja Garuda Indonesia Semester I-2016 Rendah).

Ada beberapa langkah yang akan ditempuh. Pertama, Garuda memperbanyak armada pesawat, termasuk di anak usahanya, Citilink. Sampai saat ini, Garuda telah memesan 50 pesawat baru tipe Boeing 737 Max. Dengan jumlah yang sama Citilink order Airbus 320.

Selain itu, Garuda disarankan menambah pesawat tipe narrow body agar bisa menjangkau seluruh daerah di Indonesia. Di luar armada, perusahaan diminta meningkatkan waktu konektivitas antarbandara serta penguatan opsi-opsi penerbangan.

Arif mencontohkan, di Bandara Labuan Bajo akan dibuka penerbangan langsung dari Jakarta ke bandara tersebut. Tak hanya itu, pintu pun dibuka melalui Denpasar sehingga penerbangan internasional memiliki dua opsi untuk mencapai bandar udara di Nusa Tenggara Timur tersebut.

Sementara itu, Arif juga mengungkapkan harus ada sinergi di antara pihak-pihak terkait. Misalnya, sinergi antara pengelola bandara, Garuda, dan Citilink harus bisa ditingkatkan. Ketersediaan infrastruktur pun dinilai sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pangsa pasar Garuda. (Baca: Terminal 3 Soekarno Hatta Baru Bisa Beroperasi 40 Persen).

Terkait dengan pasar internasional, pemerintah juga meminta Garuda meningkatkan pangsa pasarnya. Salah satunya adalah menambah rute menuju Amerika Serikat. Untuk itu, Garuda akan meminta otoritas Jepang memberikan izin hak terbang lebih dari dua rute, yang sebelumnya hanya dari Bandara Narita dan Haneda.

“Kotanya adalah Los Angeles. Pilihan kedua Shanghai bisa menjadi opsi. Kalau Jepang tidak mau mengangkut, ya, lewat Shanghai. Biar Jepang tahu juga kalau dia tak mau kasih pintu, ya, kita cari yang lain,” ujar Arif.

Perusahaan juga berencana melakukan penetrasi ke destinasi utama internasional seperti ke China. Arif mengungkapkan, Garuda akan membuka penerbangan langsung dari Denpasar menuju Cheng Du. Sehingga, pangsa pasar internasioal Garuda diharapkan berada di atas 50 persen. (Baca: Terbanyak dari Cina, Sejuta Turis Asing Selama Agustus).

Upaya-upaya ini merupakan langkah Garuda meningkatkan kinerja, terutama keuangannya. Seperti diketahui, laporan keuangan Garuda mencatat pendapatan semester I-2016 hanya US$ 1,76 miliar. Angka ini lebih rendah 4,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sudah mencapai US$ 1,84 miliar.

Perolehan pendapatan ini berbanding terbalik dengan beban operasional yang meningkat. Beban usaha Garuda Indonesia naik 2,2 persen menjadi US$ 1,8 miliar. Padahal, biaya untuk bahan bakar yang menyumbang sepertiga beban usaha turun hingga 21,5 persen.

Peningkatan beban ini masih ditambah dengan kerugian akibat selisih kurs sebesar US$ 15,27 juta. Semester satu tahun lalu, perseroan mendapat keuntungan dari selisih kurs ini hingga US$ 22,35 juta. (Lihat pula: Semua Maskapai Indonesia Diminta Larang Samsung Galaxy Note 7).

Kondisi ini memperburuk kinerja keuangan Garuda Indonesia yang merugi bersih sebesar US$ 63,2 juta pada semester I-2016. Hingga paruh pertama tahun lalu, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan laba bersih mencapai US$ 29,3 juta.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...