Menteri Jonan Libatkan Masyarakat Kembangkan Blok Masela

Anggita Rezki Amelia
17 Oktober 2016, 16:16
Rig
Katadata

Pengembangan Blok Masela akan menjadi fokus pekerjaan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan. Dalam pengembangan lapangan gas yang ada di blok tersebut, dia menyoroti peran masyarakat setempat.

Rencnanya, pengembangan Blok Masela tetap melibatkan masyarakat. Hal ini agar tidak mengulangi kesalahan pada proyek minyak dan gas bumi sebelumnya. "Kalau saya lihat Bontang, Arun, dan sebagainya, dari dulu membangunnya konsep enclave. Masyarakat tidak dianggap," kata Jonan di sela-sela pidatonya di Kementerian Energi, Jakarta, Senin, 17 Oktober 2016. 

Menurutnya, dengan skema enclave atau tertutup, hanya segelintir orang bisa menikmati hasil dari gas bumi yang diproduksi dari daerah tersebut. Padahal, dengan skema pengembangan Blok Masela di darat, seharusnya masyarakat bisa menerima manfaat terhadap proyek. (Baca: Proyek Masela Jadi Fokus Jonan-Arcandra)

Proyek pengembangan Blok Masela memang menjadi perhatian dari pemerintah. Apalagi Presiden Joko Widodo telah memutuskan pengembangan blok tersebut menggunakan skema darat agar memunculkan efek berganda bagi perekonomian. Keputusan tersebut menganulir usulan pemegang kontrak Inpex Corporation-Shell yang mengusung pembangunan kilang di laut.

Saat ini proyek pengembangan Blok Masela masih dalam tahap penyusunan rencana pengembangan lapangan (PoD).  Tapi Pelaksana Menteri Energi Luhut Binsar Pandjaitan berharap pada 2019 sudah memulai konstruksi. (Baca: Tak Hanya Mengebor, Inpex Tetap Bangun Kilang Gas Masela).

Selain Blok Masela, ada beberapa tugas yang menjadi tugas prioritasi dari kepemimpinan Menteri Jonan dan wakilnya, Arcandra Tahar. Tugas tersebut antara lain proyek East Natuna, revisi Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010, kontrak Freeport dan Newmont, proyek kelistrikan 35.000 megawatt, hingga revisi Undang-Undang Mineral Batubara dan Migas.

Di bawah kepemimpinannya, Jonan yakin sektor energi dapat berkembang ke arah yang lebih baik. Apalagi, ia mengaku pernah merombak habis manajemen PT Kereta Api Indonesia saat menjabat direktur utama.  (Baca: Inpex Diminta Ikut Garap Industri Hilir Proyek Masela).

Pada saat itu, Jonan mengklaim bisa menekan masalah penumpang kereta api yang melanggar aturan, misalnya dengan menghilangkan kebiasaan penumpang yang berdiri di atas kereta. "Coba sekarang lihat, hilang kan," kata dia.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...