Produksi Minyak Pertamina Meningkat di Kuartal Tiga
PT Pertamina mencatat kenaikan produksi minyak di kuartal tiga 2016. Sepanjang periode tersebut, badan usaha milik negara (BUMN) energi ini memproduksi minyak sebesar 322.840 barel per hari (bph). Periode yang sama tahun lalu hanya menghasilkan 276.770 bph.
Selain meningkat dibandingkan tahun lalu, pencapaian itu juga lebih tinggi dari target perusahaan 2016 sebesar 308.000 bph. Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, kenaikan tersebut berasal dari kontribusi lapangan minyak Pertamina dari domestik sebanyak 72 - 80 persen dan produksi minyak di luar negeri 20 persen. (Baca: Tingkatkan Produksi Migas, Pertamina Bidik 30 Blok).
Kenaikan produksi minyak ini efek dari inovasi Pertamina, khususnya untuk wilayah kerja lepas pantai yang dilakukan anak usahanya, yakni Pertamina Hulu Energi (PHE). "Dengan banyak inovasi, secara perlahan bisa menjadi backbone Pertamina," kata Wianda di Jakarta, Selasa, 25 Oktober 2016.
Selain minyak, produksi gas Pertamina pada kuartal tiga tahun ini juga meningkat. Pada kuartal tiga kemarin, produksi gas mencapai 2 bscfd atau naik 15,8 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 1,73 bscfd. Adapun peningkatan produksi gas tersebut juga meningkat dari target perusahaan tahun ini sebesar 1,95 bscfd.
Jika diakumulasikan, tambah Wianda, produksi rata-rata migas Pertamina pada triwulan tiga ini sebesar 670.000 barel setara minyak per hari (bsmph). Angka tersebut naik dari target perusahaan tahun ini sebesar 661.000 bsmph. (Baca: Semester I 2016, Produksi Migas Pertamina Naik 12,5 Persen).
Adapun untuk tahun depan, Pertamina menargetkan bisa memproduksi migas lebih besar lagi. Pada 2017, perusahaan mematok produksi minyak meningkat menjadi 438.000 bph, kemudian gas 2,27 bscfd, sehingga secara total produksi minyak dan gas bumi ditargetkan meningkat menjadi 863.000 bsmph.
Peningkatan target salah satunya ditopang dari upaya Pertamina mengakuisisi lapangan migas luar negeri. Pertamina berharap bisa membawa pulang migas dari Iran, Irak, dan Rusia. Perusahaan pelat merah itu sedang mengkaji potensi migas dari ketiga negara tersebut untuk dapat dibawa pulang ke dalam negeri.
Pertamina juga berencana menambah jumlah hak kelola di Lapangan Menzel Lejmat Nord (MLN) di Aljazair. Saat ini, kepemilikan Pertamina di MLN sebesar 65 persen di mana Pertamina bertindak sebagai operator. (Baca: Produksi Migas Pertamina di Luar Negeri Meningkat).
Namun Wianda belum mau mendetailkan berapa hak kelola yang ingin. Harapannya, produksi dari lapangan itu bisa menambah bagian Pertamina yang bisa dibawa pulang ke Indonesia.