SKK Migas: Pertamina Belum Laporkan Anggaran di Blok Mahakam
Rencana investasi PT Pertamina (Persero) di Blok Mahakam pada 2017 masih terus dibahas. Sampai saat ini Saturan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) belum menerima rencana anggaran untuk kegiatan Pertamina.
Menurut Wakil Kepala SKK Migas M.I.Zikrullah, pembahasan mengenai rencana kerja dan anggaran untuk Blok Mahakam masih dalam proses dan belum selesai. “Budget masih belum dilaporkan,” kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (25/11). (Baca: Pemerintah Restui Pertamina Percepat Investasi ke Blok Mahakam)
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto pernah mengatakan pihaknya berencana mengebor 19 sumur di Blok Mahakam pada tahun depan. Dana yang dibutuhkan sebesar US$ 180 juta atau Rp 2,34 triliun. Dana itu berasal dari kantong kas internal perusahaan.
Zikrullah mengatakan rencana tersebut baru bisa terealisasi setelah rencana kerja dan anggaran disetujui oleh SKK Migas. Dalam rencana kerja dan anggaran ini, Pertamina harus menjelaskan seluruh program yang akan dilakukan tahun depan.
Setelah disetujui, SKK Migas akan mengawasi pelaksanaan program ini. Jika di tengah jalan ada perubahan, maka bisa melakukan revisi rencana kerja. “Yang sudah disiapkan oleh tim alih kelola sudah selesai semuanya. Januari kami buktikan.,” ujarnya. (Baca: Transisi Blok Mahakam: Pertamina Danai 19 Sumur, Total 6 Sumur)
Meski sudah mendapat restu untuk berinvestasi, Pertamina nantinya hanya mendanai kegiatan pengeboran di Blok Mahakam pada 2017. Alasannya sesuai kontrak bagi hasil, sampai 31 Desember 2017, hak operator masih dipegang oleh Total E&P Indonesie.
Investasi yang dilakukan Pertamina sebelum kontrak dengan Total berakhir ini bertujuan untuk menjaga keberlangsungan produksi minyak dan gas bumi di Blok Mahakam. Dengan langkah ini, pemerintah berharap produksi gas bumi dari blok migas tersebut dapat dipertahankan sekitar 1,2 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) dan kondensat sekitar 20.000 barel per hari (BPD) pada 2018 - 2019. (Baca: Total Waspadai Penurunan Produksi Blok Mahakam)
Selain Pertamina, Total juga berencana untuk mengebor enam sumur tahun depan. Direktur Utama Total E&P Indonesie Hardi Pramono pernah mengatakan target produksi Total tahun depan di Blok Mahakam akan lebih rendah dari tahun ini. Untuk minyak sebesar 50 ribu barel per hari dan gas sebesar 1,4-1,5 BCFD.