Pemerintah Targetkan Industri Kertas Indonesia Peringkat 6 Dunia
Kementerian Perindustrian menargetkan industri kertas Indonesia bisa berada di peringkat 6 dunia. Naik tiga tingkat dari posisi 9 saat ini. Pemerintah pun berupaya mendorong dan memfasilitasi industri pulp and paper Tanah Air, agar semakin besar.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan kebutuhan kertas dunia diperkirakan akan tumbuh rata-rata 2,1 persen per tahun. Hampir semua jenis produk kertas untuk kebutuhan dunia telah dapat diproduksi dalam negeri. Pasokan bahan baku kertas pun melimpah di Indonesia.
Saat ini ada 81 industri pulp and paper di dalam negeri. Kapasitas produksinya mencapai 7,93 juta ton pulp per tahun untuk dan 12,98 juta ton per tahun untuk kertas. Dia mengatakan salah satu perusahaan nasional, Grup Sinarmas, sedang membangun pabrik pulp and paper terbesar di dunia. Setelah beroperasi peringkat industri kertas Indonesia akan naik tiga tingkat ke posisi 6.
(Baca: Pertumbuhan Produksi Manufaktur Mulai Membaik)
Pemerintah pun menyatakan akan memfasilitasi dan mendukung pembangunan pabrik ini. “Tidak semuanya gloomy. Karena investasinya saat ini sedang berjalan. Kita bangun the largest in the world Pulp and Paper. Seluruhnya untuk ekspor,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto dalam acara sarasehan 100 ekonom Indonesia di Hotel Fairmont Selasa (6/12).
Pabrik yang dibangun PT OKI Pulp and Paper Mills di atas lahan seluas 1.700 hektare di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Kapasitas produksinya mencapai 2 juta ton pulp atau bubur kertas dan 500 ribu kertas tisu per tahun. Mayoritas produk diorientasikan untuk diekspor dengan porsi pulp 80 persen dan kertas 95 persen.
Pabrik diprediksi dapat menyerap tenaga kerja hingga 3.500 karyawan langsung dan 15 ribu karyawan tidak langsung yang berasal dari Sumatera Selatan. Soal bahan baku, akan dipasok dari lahan hutan tanaman industri (HTI) seluas 472 ribu hektare yang berada di Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin.
(Baca: Pemerintah Cari Solusi 4 Masalah Industri untuk Gerakkan Ekonomi)
"Investasi kami sebesar Rp 40 triliun dan ekspor produk berpotensi menyumbang devisa US$ 1,5 miliar per tahun, atau setara Rp 20 triliun per tahun." kata Direktur OKI Pulp & Paper Suhendra Wiriadinata.
Untuk mendukung investasi PT OKI ini, pemerintah mengabulkan permohonan insentif pembebasan pajak (tax holiday) yang diajukan kepada Menteri Keuangan pada November 2013. Berdasarkan hasil rapat komite verifikasi, perusahaan ditetapkan mendapatkan fasilitas tax holiday selama 8 tahun. Pemerintah juga memberikan kemudahan bagi perusahaan ini mengimpor barang modal untuk kebutuhan pembangunan pabriknya.
Sekadar informasi, Grup Sinarmas memiliki empat perusahaan bubur kertas dan kertas di Indonesia. Keempatnya adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk, PT Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills, dan PT Lontar Papyrus Pulp and Paper. Total kapasitas pabrik mencapai 10,5 juta ton bubur kertas dan kertas.
(Baca: Bos Sinar Mas Repatriasi 30 Persen Harta buat Proyek Infrastruktur)