Jaga Daya Beli, Harga Premium dan Solar Tahun Baru Tak Berubah

Anggita Rezki Amelia
20 Desember 2016, 14:07
BBM SPBU
Arief Kamaludin|KATADATA

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan mempertahankan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar subsidi. Alasannya, pemerintah tidak ingin daya beli masyarakat terganggu meski harga minyak dunia cenderung meningkat.

Menteri Energi Ignasius Jonan mengatakan, harga BBM jenis Premium dan Solar subsidi per per awal Januari 2017 akan tetap seperti harga saat ini. "Sementara ditetapkan tidak naik dulu," kata dia dalam konferensi pers di Kementerian Energi, Jakarta, Selasa (20/12).

Jonan mengaku, keputusan harga BBM tetap tersebut merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo. Pertimbangannya, jika harga BBM dinaikkan maka daya beli masyarakat dapat terganggu. Padahal, pemerintah tengah berupaya membangkitkan daya beli dan konsumsi masyarakat untuk mendorong perekonomian.

(Baca: Rupiah Melemah, Pertamina Naikkan Harga BBM Non-subsidi)

Sekadar informasi, harga jual Solar subsidi saat ini Rp 5.150 per liter. Sedangkan harga Premium jenis penugasan untuk wilayah non-Jamali (Jawa-Madura-Bali) Rp 6.450 per liter. Adapun harga jual minyak tanah Rp 2.500 per liter. Harga jual ini bertahan sejak April lalu meski harga minyak sempat anjlok dan saat ini malah cenderung meningkat.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menyatakan, keputuan pemerintah tidak menaikkan harga Premium dan Solar subsidi tersebut tidak akan mengganggu Pertamina. Sebab, harga minyak dunia sulit diprediksi dan berfluktuasi.

Meskipun ada indikasi dari kelompok negara-negara pengekspor minyak atau OPEC untuk memangkas produksi sehingga dapat menaikkan harga minyak dunia tahun depan. "Kami yakin Pertamina masih bekerja.”

Sebelumnya, Pertamina mengusulkan kepada pemerintah untuk menaikkan harga Premium sebesar Rp 300 liter dan harga Solar subsidi Rp 500 liter untuk periode 1 Januari 2017 hingga Maret 2017. Usulan kenaikan itu berdasarkan formula yang memperhitungkan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dalam sebulan terakhir, harga minyak memang cenderung naik sedangkan rupiah melemah.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...