Siap Teken Kontrak Jawa 1, Pertamina Tawarkan Solusi ke PLN

Miftah Ardhian
25 Januari 2017, 15:50
Pertamina
Donang Wahyu|KATADATA
Pertamina

PT Pertamina (Persero) bersama dengan anggota konsorsiumnya: Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation, mengklaim telah menyelesaikan permasalahan  kontrak jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1. Selanjutnya, Pertamina tinggal menunggu persetujuan PT PLN (Persero) untuk meneken kontrak tersebut. 

Ketua Konsorsium Pertamina Ginanjar mengatakan, sudah tidak ada lagi isu teknis dan komersial yang mengganjal untuk memenuhi persyaratan dalam PPA tersebut. Isu yang juga telah disepakati konsorsium adalah permintaan PLN yang hanya menyerap 60 persen listrik dari kapasitas terpasang proyek pembangkit Jawa 1 yang berkapasitas 2x800 Mega Watt (MW) itu,

Advertisement

Ginanjar pun menyatakan persoalan bankability atau jaminan pendanaan bank berupa pasokan gas sudah dapat diselesaikan. Pihak kreditur tidak mempersoalkan adanya penandatanganan PPA meski belum ada kontak pembelian gas LNG (sales and purchase agreement/SPA)  antara PLN dengan BP Tangguh  untuk mengoperasikan pembangkit ini.

(Baca: PLN Beri Waktu Pertamina Sepekan Penuhi Syarat Proyek Jawa 1)

"Konsorsium sudah mengusulkan solusinya dan tinggal menunggu kesiapan PLN," ujar Ginanjar kepada Katadata, Jakarta, Rabu (25/1). Tapi, dia tidak bisa menjelaskan solusi yang dimaksud karena bersifat rahasia. Yang jelas, apabila solusi itu disepakati maka proses pembangkit Jawa 1 siap dimulai.

Menurut Ginanjar, proyek PLTGU Jawa 1 bisa menjadi momentum yang baik untuk Indonesia, konsorsium, dan juga PLN karena secara komersial akan menjadi acuan baru tarif pembelian listrik oleh PLN dari pembangkit tenaga gas uap ini. Selain itu, menunjukkan adanya jaminan kepastian berinvestasi di sektor ketenagalistrikan di Indonesia.

Ia menjelaskan, proyek Jawa 1 ini adalah proyek pembangkit listrik berbahan bakar gas pertama di Indonesia. Bahkan, proyek ini diklaim sebagai proyek pembangkit listrik berbahan gas terintegrasi pertama dan terbesar di kawasan Asia Tenggara dan kedua di dunia. Proyek ini menggabungkan pengerjaan fasilitas regasifikasi terapung atau Floating Storage Regasification Unit (FSRU) dengan pembangkit listrik (CCGT: Combine Cycle Gas Turbine).

Proyek ini diklaim melibatkan 18 mitra internasional maupun domestik yang bepengalaman dalam pembangunan FSRU dan CCGT seperti Samsung C&T, Samsung Heavy Industry, Meindo Indonesia dan Exmar sebagai operator FSRU. "Proyek Jawa 1 juga menjadi momentum penting sinergi BUMN karena melibatkan dua BUMN besar yang bergerak dalam bidang energi dan kelistrikan serta dapat menjadi fundamen program kelistrikan 35 ribu MW Pemerintah Indonesia," ujar Ginanjar.

(Baca: Pertamina Akan Penuhi Tenggat Waktu Pembangkit Jawa 1 dari PLN)

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement