Harga Naik, Ekspor Sawit Diprediksi Pulih dan Tumbuh 8 Persen

Image title
31 Januari 2017, 19:41
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Petani memanen buah kelapa sawit di salah satu perkebunan kelapa sawit di Desa Delima Jaya, Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau.

Tren kenaikan harga diprediksi tak akan berpengaruh besar terhadap ekspor minyak sawit tahun ini. Sebab, permintaan di pasar dunia diprediksi stagnan.

 “Ekspor kita agak konservatif. Kita tidak mau terlalu optimistik,” kata Sekretaris Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Togar Sitanggang di kantornya, Selasa (31/1).

Menurut Togar, harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil / CPO) global telah menemukan ritmenya kembali. Pada awal 2016, harga rata-rata bulanan CPO global hanya US$ 557 per metrik ton. Namun grafik harga terus menanjak hingga pada penutupan tahun 2016 harga rata-rata telah menyentuh US$ 790 per metrik ton.

Jika ditotal, harga rata-rata CPO sepanjang tahun 2016 tercatat sebesar US$ 700 per metrik ton. Angka itu naik 14 persen dibandingkan dengan harga rata-rata tahun 2015 yang hanya mampu mencapai US$ 614 per metrik ton.

Baca juga:  Harga Naik, Bea Keluar CPO Jadi US$ 18 Per Metrik Ton Bulan Depan)

Bagaimanapun, tahun ini Gapki hanya menargetkan ekspor sebesar 27 juta ton minyak sawit. Jumlah itu terdiri dari 23,5 juta ton CPO, 3 juta ton Palm Kernel Oil (PKO), 1,5 juta ton bahan kimia dan 500 ribu ton biodiesel.

Sementara, sepanjang 2016 lalu, total ekspor minyak sawit tercatat sebanyak 25,1 juta ton. Angka tersebut turun sekitar 5 persen dari ekspor pada 2015 yang mencapai 26,4 juta ton.

Secara nilai, tahun 2016 industri sawit menyumbangkan devisa sebesar US$ 18,1 miliar. Nilai ini mengalami penurunan sebesar 3 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor minyak sawit 2015 sebesar US$ 18,67 miliar.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...