Ketimpangan September 2016 Turun, BPS: Lebih Dinikmati Kelas Menengah

Miftah Ardhian
1 Februari 2017, 16:37
Gedung konstruksi
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pengerjaan proyek pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Kamis (19/1/2017).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ketimpangan (gini ratio)  pengeluaran penduduk Indonesia terus menurun dalam 1,5 tahun terakhir. Pada September 2016, angka rasio gini Indonesia tercatat 0,394 atau turun 0,014 dari Maret 2015 yang sebesar sebesar 0,408. Namun, membaiknya tingkat ketimpangan pengeluaran itu lebih banyak dinikmati kelas menengah.

Kepala BPS Suhariyanto melihat tren penurunan tersebut sebagai perkembangan yang positif. "Artinya, terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran penduduk Indonesia pada bulan September 2016," ujarnya saat konferensi pers di kantor pusat BPS, Jakarta, Rabu (1/2). (Baca juga: Berantas Ketimpangan Ekonomi, Jokowi Siapkan 10 Kebijakan)

Advertisement

Secara berturut-turut, penurunan gini ratio sejak Maret 2015 sampai September 2016 yaitu 0,408, 0,402, 0,397, dan terakhir 0,394. Adapun ketimpangan tertinggi pada September 2016 terjadi di Provinsi Yogyakarta dengan gini ratio 0,425 dan terendah di Provinsi Bangka Belitung dengan gini ratio 0,288. Sekadar informasi, data gini ratio hanya per Maret dan September sebab BPS memang hanya merilis rasio tersebut enam bulan sekali.

Sebelumnya, pada periode September 2010 sampai September 2014, gini ratio terus berfluktuasi. Gini ratio tercatat sebesar 0,378 pada September 2010, lalu meningkat jadi 0,410 pada Maret 2011. Sejak itu,terus naik turun hingga berada di angka 0,414 pada September 2014.

Bila mengacu pada kategorisasi Bank Dunia, menurut Suhariyanto, Indonesia memiliki tingkat ketimpangan pengeluaran yang rendah. Berdasarkan kajian Bank Dunia, penduduk Indonesia terbagi menjadi tiga golongan, yaitu kelompok 40 persen terbawah, 40 persen menengah, dan 20 persen teratas.

Tingkat ketimpangan dianggap tinggi apabila persentase pengeluaran kelompok terbawah berada di bawah 12 persen, ketimpangan sedang bila pengeluaran kelompok terbawah di antara 12-17 persen dan ketimpangan rendah bila pengeluaran kelompok terbawah di atas 17 persen.

"Persentase (pengeluaran) kelompok terbawah besarannya 17,7 persen. Walaupun tipis, Indonesia berarti berada dalam kategori ketimpangan rendah," ujar Suhariyanto.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement