KAI Siap Jadi Investor LRT Jakarta
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyatakan siap ditugaskan pemerintah untuk menjadi investor dalam proyek kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) rute Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek). Skema ini diambil karena Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tidak cukup membiayai proyek tersebut.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan pemerintah telah mengajukan satu skema pembiayaan proyek LRT Jabodebek, dengan menugaskan KAI untuk ikut mendanai proyek tersebut. KAI diminta untuk menjadi investor dalam pembangunan prasarana proyek ini. Alhasil, jika skema ini diputuskan pemerintah, maka KAI bukan hanya menjadi operatornya saja, melainkan sebagai investor.
(Baca: Menteri BUMN Minta KAI Jadi Investor Proyek LRT Jakarta)
"Kalau ini penugasan kok pakai tertarik, ya harus kita lakukan. Keluar Peraturan Presiden (Perpres) kan nanti," ujar Edi saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (20/2). Edi juga mengatakan, dalam skema ini pemerintah akan menggelontorkan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada pihaknya. Namun, Ia enggan menjelaskan jumlah PMN tersebut.
Di tempat yang sama, Direktur PT Adhi Karya (Persero) mengakui, skema pembiayaan proyek LRT belum diputuskan oleh pemerintah. Namun, memang ada kecenderungan melibatkan KAI sebagai investor untuk ikut membiayai proyek tersebut. Untuk memuluskan rencana ini, pemerintah akan menggelontorkan total PMN sebesar Rp 9 triliun.
(Baca: Adhi Karya Teken Proyek LRT meski Pendanaan Belum Jelas)