Pertamina Batal Mengebor 11 Sumur di Blok Mahakam Tahun Ini
PT Pertamina (Persero) mengurangi jumlah pengeboran sumur di Blok Mahakam menjadi 8 sumur pada tahun ini. Sebelumnya Pertamina berencana mengebor 19 sumur, yang kegiatannya akan dilaksanakan oleh Total E&P Indonesie sebagai operator blok migas tersebut saat ini.
Dengan pengurangan jumlah sumur yang dibor ini, maka nilai investasi Pertamina di Blok Mahakam pun susut. Awalnya pemerintah menyatakan akan menyiapkan investasi US$ 180 juta atau setara Rp 2,4 triliun untuk mengebor 19 sumur. Sekarang nilainya berkurang menjadi hanya US$ 40 juta, atau sekitar Rp 533 miliar.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengaku tidak mudah mengeksekusi pengeboran 19 sumur di Blok Mahakam. Sebab pengeborannya masih dilakukan oleh Total E&P Indonesie, sehingga terdapat faktor kewajiban perpajakan.
“Ketika uangnya kami serahkan ke Total (untuk biaya ngebor), di sana terdapat faktor pajak dan lain-lain. Akhirnya kami evaluasi lagi paling optimal kami bor 6-8 sumur,'' kata dia dalam konferensi pers di Pertamina, Jakarta, Kamis (16/3). Adapun pengeboran delapan sumur ini baru akan dilakukan bulan depan.
(Baca: Investasi Blok Mahakam Turun 18 Persen di 2017)
Total merupakan kontraktor dalam pengoperasian Blok Mahakam saat ini. Bukan sebagai perusahaan penunjang migas (services) atau pihak ketiga yang umumnya melakukan proses pengeboran atas permintaan kontrak dari kontraktor. Sehingga Pertamina pun harus menanggung beban pajak atas investasi tersebut.
Meski rencana pengeborannya dikurangi, Syamsu memastikan tidak akan mengganggu produksi Blok Mahakam. Sebab sumur-sumur itu akan dibuka atau dioperasikan pada saat Pertamina resmi menjadi operator, yakni per 1 Januari 2018.