Johannes Marliem Memulai Proyek e-KTP Lewat Tersangka Andi Narogong

Yuliawati
Oleh Yuliawati - Dimas Jarot Bayu
12 Agustus 2017, 12:29
johannes marliem
twitter @johannesmarliem

Johannes Marliem, sosok saksi kunci kasus korupsi Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) dikabarkan meninggal dunia di kediamannya di Los Angeles, Amerika Serikat. Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah telah mengkonfirmasi mengenai kabar kematian Johannes, Jumat (11/8).

Johannes merupakan provider produk automated fingerprint identification system (AFIS) merek L-1 yang digunakan dalam proyek e-KTP. Johannes melalui perusahaan Biomorf miliknya, memasok AFIS L-1 di proyek e-KTP dengan nilai sebesar US$ 16,43 juta atau setara Rp219 miliar (nilai mata uang saat ini) dan Rp 32,9 miliar.

Advertisement

Nama Johannes Marliem disebutkan ratusan kali dalam berkas surat tuntutan korupsi proyek e-KTP 2011-2012. Beberapa saksi mengakui mengenal Johannes saat sidang dua mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri, Irman dan Sugiharto yang telah divonis masing-masing tujuh dan lima tahun penjara.

Johannes masuk ke proyek e-KTP lewat tersangka Andi Agustinus alias Andi Narogong. Andi merupakan sosok yang paling aktif dalam proses penganggaran di DPR. Andi juga yang membentuk Tim Fatmawati yang diduga untuk mengatur dan mengendalikan proses tender.

Andi direncanakan akan menjalani sidang perdana sebagai terdakwa kasus e-KTP pada Senin, 14 Agustus nanti. “Nanti bisa kita cermati bersama-sama awal proses persidangan ini agar kasus KTP elektronik bisa segera dituntaskan,” kata Febri, Jumat lalu.

(Baca: Saksi Kunci Johannes Marliem Tewas, KPK Terus Sidik Korupsi e-KTP

Andi Narogong yang pernah menjadi saksi di persidangan Irman dan Sugiharto mengakui pernah mengantarkan Johannes menemui Sekretaris Jenderal Kemendagri Diah Anggraini pada 2010, sebelum proyek e-KTP disetujui di DPR. Andi menyebut pertemuan itu atas permintaan Johannes untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai proyek e-KTP.

Setelah itu Andi kembali mengajak Johannes bertemu dengan Irman, Sugiharto dan Diah dalam jamuan makan malam di restoran Peacock, Hotel Sultan. Saat pertemuan itu, Johannes membawa seorang pria asing yang diperkenalkannya sebagai bos dari Amerika Serikat.

Dari keterangan kesaksian Diah, ketika pertemuan di restoran Peacock, Andi memperkenalkan Johannes sebagai pemilik perusahaan dan provider mesin AFIS L-1.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement