Temui Jonan, Lembaga Adat Papua Minta Jatah Saham Freeport

Anggita Rezki Amelia
4 September 2017, 18:00
freeport 1.jpg
Dok Freeport

Masyarakat adat yang ada di Papua meminta ikut dilibatkan dalam proses divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia. Hal tersebut disampaikan saat bertemu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

Ketua Lembaga Adat Suku Amungme (LEMASA) Odizeus Beanal mengatakan selama ini suku adat hanya mendapatkan bantuan CSR yang diberikan setiap tahun oleh Freeport sebesar 1% dari laba kotor Freeport. Jumlahnya sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun.

Advertisement

(Baca: Kementerian BUMN: Pemda Papua Ikut Borong Sisa 41% Saham Freeport)

Biaya tersebut digunakan untuk kesehatan, pendidikan beasiswa, dan pengembangan ekonomi masyarakat adat Papua. Namun Odizeus merasa sistem manajemen pengelolaan dana itu tidak berjalan maksimal. Sebab masih dikelola manajemen Freeport melalui Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) bukan masyarakat.

Untuk itu, Odizeus berharap pemerintah pusat juga melibatkan masyarakat adat dalam proses divestasi. "Kami meminta hak, gunung sudah habis. Dengan keputusan yang sudah ada kami pikir pemerintah sudah memiliki bargaining power yang baik," kata dia usai bertemu Jonan di Kementerian ESDM, Senin (4/9).

Dewan Adat Papua Wilayah Meepago John Gobai mengatakan pertemuan hari ini merupakan undangan dari Menteri ESDM. Tujuannya mendengar masukan tokoh adat setelah kesepakatan PT Freeport Indonesia atas divestasi 51% sahamnya.

Menurut John, masyarakat adat harus dilibatkan sebagai wujud nyata dari kedaulatan pemilik tanah. “Pak Menteri menyetujui untuk memfasilitasi pertemuan antara masyarakat, Freeport dan juga pemerintah," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement