Kementerian PUPR Sudah Rampungkan Empat Proyek Strategis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan pembangunan empat Proyek Strategis Nasional (PSN) hingga Agustus 2017. Keempatnya terdiri dari satu bendungan dan tiga Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
Kementerian yang dipimpin oleh Basuki Hadimuljono tersebut menargetkan beberapa bendungan dan pos lintas batas serta jalan tol akan dikebut hingga akhir tahun ini. "Mungkin bisa sampai 30 proyek strategis," kata Kepala Biro Komunikasi Pubik Kementerian PUPR Endra Atmawidjaja kepada Katadata, Jumat (8/9).
Ia menyebutkan, empat proyek yang selesai dibangun adalah Bendungan Teritip di Kalimantan Timur, PLBN Nanga Badau dan Aruk di Kalimantan Barat, serta PLBN Wini yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur.
(Baca juga: 5.000 Paket Proyek Kementerian PUPR 2018 akan Dilelang Bulan Depan)
Dalam lampiran Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 tentang Proyek Strategis Nasional, Kementerian PUPR mendapat mandat pengerjaan 151 proyek. Selain empat proyek yang sudah rampung, masih ada 97 proyek dalam tahap konstruksi seperti bendungan Pidekso, tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu, hingga Sistem Penyediaan Air Minum Umbulan.
"50 proyek yang masih dalam tahap lelang ataupun persiapan seperti tol Padang - Pekanbaru, tol Solo - Yogyakarta, hingga Bendungan Pamukkulu, Bendungan Bener, dan Bendungan Temef," demikian dalam penjelasan data Kementerian PUPR.
Hanya, empat proyek yang rampung ini belum termasuk beberapa proyek strategis lain yang sebelumnya masuk dalam lampiran Perpres 3 Tahun 2017. Sebab, beberapa proyek infrastruktur pada Perpres lama yang telah rampung memang tidak lagi dimasukkan dalam lampiran Perpres yang baru.
(Baca: Pemerintah Akan Resmikan 380 Kilometer Jalan Tol Baru Tahun Ini)
Beberapa proyek strategis lain yang rampung adalah Pos Lintas Batas Skouw, Motaain, Entikong, dan Motamasin. Lalu ada bendungan Rajui, Jatigede, Payaseunara, Bajulmati, serta Titab. Selain itu ada jalan tol Cikopo - Palimanan dan Gempol Pandaan.
