Lobi Sandiaga Uno Dampingi Prabowo Jelang Pendaftaran Pilpres

Dimas Jarot Bayu
Oleh Dimas Jarot Bayu - Yuliawati
9 Agustus 2018, 10:38
Prabowo Anies
ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa
Prabowo dan Sandiaga Uno saat pemilihan kepala daerah 2017.

Menjelang masa akhir pendaftaran Pilpres 2019, muncul Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Munculnya Sandiaga, mengubah peta koalisi pengusung Prabowo.

Demokrat yang berharap Prabowo memilih Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Pemenangan Pemilu (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merespons negatif.

Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief menuduh Prabowo lebih memilih Sandiaga sebagai cawapres karena membayar PAN dan PKS masing-masing Rp 500 miliar. 

(Baca juga: Sandiaga Jadi Bakal Cawapres, Koalisi Prabowo-SBY Terancam Kandas)

Andi pun menyebut, sebelum munculnya nama Sandiaga, Prabowo bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Senin (6/8)dan membahas soal janji perjuangan. Kekecewaan Andi kepada Prabowo ditunjukkan dengan sebutan sebagai jenderal kardus. 

"Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jenderal kardus," kata Andi melalui akun Twitternya @AndiArief_ pada Rabu (8/8) malam.

Prabowo sendiri sempat menyampaikan jika sosok AHY layak menjadi pendampingnya dalam Pilpres 2019. Sebab, AHY dianggap mampu berkomunikasi secara baik dengan generasi muda dan berpotensi menarik pemilih muda.

Namun, PKS dan PAN menolak AHY menjadi cawapres Prabowo. PKS sebagai partai yang pertama kali mengusung Prabowo terus mendorong nama Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad sebagai cawapres.

Kedua nama tersebut merupakan hasil rekomendasi forum Ijtimak Ulama yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama pada Sabtu (28/7).

Ada pun PAN berkukuh Ketua Umumnya, Zulkifli Hasan mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2019. Di sisi lain, PAN bersedia mengusung Somad sebagai cawapres alternatif.

Meski didukung PKS, PAN, dan GNPF Ulama, sayangnya Somad enggan terlibat dalam perhelatan Pilpres 2019. Nyaris menjelang akhir pendaftaran tak ada titik temu di ketiga parpol pendukung Prabowo. 

Buntunya pembahasan cawapres, bahkan memunculkan kabar PAN hendak hengkang ke kubu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Komunikasi antara PAN dan PDIP sempat terjalin, namun upaya ini dihentikan Gerindra dengan menawarkan Sandiaga.

(Baca juga: PAN Munculkan Sandiaga Uno sebagai Cawapres Alternatif untuk Prabowo)

Gerilya Sandiaga

Usulan Sandiaga sebagai cawapres pendamping Prabowo muncul sejak satu pekan terakhir masa pendaftaran Pilpres. Wakil Ketua Umum Fadli Zon menyatakan usulan itu muncul dari luar Gerindra. 

Namun, Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan usulan Sandiaga muncul dari Prabowo. Dalam pertemuan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pada Selasa (7/8), Prabowo yang menawarkan Sandiaga sebagai cawapres alternatif, sebagai solusi atas 'deadlock' pembahasan cawapres di antara parpol koalisi.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...