6 Tarian Khas Jawa yang Populer di Tanah Air

Tifani
Oleh Tifani
9 Desember 2022, 16:39
Tarian Khas Jawa
Pariwisata Indonesia
Ilustrasi, tari Bedhaya, salah satu tarian Khas Jawa.

Tarian khas Jawa merupakan satu di antara warisan kebudayaan Masyarakat Suku Jawa. Daerah yang yang paling terkenal dengan seni tarian khas Jawa, adalah Yogyakarta dan Surakarta. Dua kerajaan pewaris takhta Mataram ini sudah sejak dahulu menjadi pusat kebudayaan Mataram.

Mengutip kebudayaan.kemendikbud.go.id, gerakan tarian khas Jawa biasanya teratur, tenang, halus, dan pelan. Biasanya tarian khas Jawa dihubungkan dengan budaya keraton Jawa yang anggun, halus, dan maju. Namun, tarian Jawa juga mencakup tari dari orang awam dan penduduk desa di Jawa.

Advertisement

Tarian khas Jawa memiliki perbedaan gaya dan filosofi dibandingkan dengan tradisi tarian Indonesia lain. Selain itu, tarian Jawa memiliki kualitas meditatif dan cenderung lebih reflektif diri, introspektif, dan lebih berorientasi kepada pemahaman diri.

Tarian khas Jawa dikaitkan dengan wayang orang serta adat dari keraton Yogyakarta dan Surakarta. Tarian khas Jawa merupakan warisan suci dari para leluhur penguasa keraton. Melalui tarian khas Jawa, mereka memberikan pendidikan moral, ekspresi emosional, dan penyebaran budaya Jawa.

1. Tari Gambyong

Gambyong merupakan salah satu bentuk tarian khas Jawa klasik yang berasal-mula dari wilayah Surakarta dan biasanya dibawakan untuk pertunjukan atau menyambut tamu.

Gambyong bukanlah satu tarian saja melainkan terdiri dari bermacam-macam koreografi, yang paling dikenal adalah Tari Gambyong Pareanom (dengan beberapa variasi) dan Tari Gambyong Pangkur (dengan beberapa variasi). Meskipun banyak macamnya, tarian ini memiliki dasar gerakan yang sama, yaitu gerakan tarian tayub/tlèdhèk.

Pada dasarnya, gambyong dicipta untuk penari tunggal, namun sekarang lebih sering dibawakan oleh beberapa penari dengan menambahkan unsur blocking panggung sehingga melibatkan garis dan gerak yang serba besar.

2. Tari Srimpi

Tari ini ditampilkan oleh empat orang penari wanita yang memakai kostum kain panjang atau kain batik bercorak latar putih dan berbaju tanpa lengan.
Di samping menggunakan kostum dan riasan khusus, para penari srimpi juga menggunakan perhiasan kepala yang disebut jamang. Selain itu, ada pula sumping yang dipakai di kedua telinga.

Tari srimpi menggambarkan terjadinya perang tanding yang dilakukan oleh dua orang putra dengan mengambil latar cerita epos Mahabharata atau cerita Menak. Agar tampak lebih serasi, tari srimpi ditarikan oleh empat orang penari yang merupakan dua pasang perang tanding.

Secara keseluruhan, perang tanding dalam tari srimpi menggambarkan pertentangan antara pihak yang baik dengan pihak yang buruk.

3. Tari Bedhaya

Tari bedhaya sudah ada sejak zaman pemerintahan Sultan Agung. Adapun tari bedhaya dibagi menjadi dua macam, yakni bedhaya ketawang dan bedhaya semang.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement