Memahami Pengertian dan Cara Membuat Jurnal Penyesuaian
Bagi pemilik perusahaan dagang skala besar, tentu wajib menerapkan pencatatan yang rapi, teliti, rinci, dan dapat dipertanggungjawabkan. Berkaitan dengan hal tersebut, tentu menarik jika membahas cara membuat jurnal penyesuaian.
Jurnal penyesuaian ini mampu membantu menerapkan pembukuan yang lebih profesional. Jurnal ini dapat menjadi pegangan ketika akan mempertanggungjawabkan di akhir periode laporan keuangan. Pasalnya, jurnal ini akan memuat berbagai informasi yang dibutuhkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, berikut penjelasan terkait pengertian dan cara membuat jurnal penyesuaian yang baik dan benar.
Pengertian Jurnal Penyesuaian
Melansir dari laman jurnal.id, jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat oleh perusahaan yang dalam hal ini penanggungjawab ketika ada perubahan saldo pada akun tertentu. Setiap pencatatan perubahan saldo akan menunjukkan saldo yang sebenarnya. Angka tersebutlah yang nanti dapat dipastikan kebenarannya.
Sumber data dari jurnal penyesuaian adalah segala bukti transaksi penjualan maupun pembelian yang telah terjadi selama periode yang dimaksud. Jurnal penyesuaian menjadi bagian dari akuntansi yang penting.
Cara membuat jurnal penyesuaian memang sedikit rumit bagi yang belum memahaminya. Oleh karena itu, berikut ini penjelasan terkait cara membuat jurnal penyesuaian yang mudah beserta contohnya.
Cara Membuat Jurnal Penyesuaian
Dalam membuat jurnal penyesuaian, tentu diperlukan beberapa komponen data. Komponen data tersebut adalah neraca saldo yang belum disesuaikan, hasil analisa setiap akun, catatan terkait apa yang hilang, ayat jurnal penyesuaian.
Berikut ini langkah dalam cara membuat jurnal penyesuaian.
1. Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Beban Perlengkapan
Beban perlengkapan merupakan beban atas kelompok suatu harta atau aktiva lancar atau kerap disebut dengan aktiva lancar. Dalam membuat jurnal in, diperlukan nominal atau nilai perlengkapan yang digunakan. Agar dapat mengetahui nominal perlengkapan yang terpakai, kurangkan saldo akun perlengkapan awal dengan saldo akun perlengkapan yang tersisa.
Contoh kasus:
Saldo sementara akun perlengkapan : Rp 500.000
Data akhir periode menunjukkan saldo masih ada senilai : Rp 200.000
Cara Analisis:
Akun perlengkapan yang saldonya berada di sisi debit dalam tabel akuntansi, dihitung jumlah yang terpakai di sisi debit beban.
Rp700.000 – Rp200.000 = Rp500.000.
Catat akun beban perlengkapan sebesar Rp300.000 di sisi debit dan kurangkan dengan jumlah akun perlengkapan sejumlah Rp300.000 di tabel kredit. Contohnya yakni:
TANGGAL | KETERANGAN | DEBIT | KREDIT |
JANUARI 2022 | Beban Perlengkapan | Rp 500.000 | |
Perlengkapan | Rp 500.000 |
Itulah cara membuat jurnal penyesuaian beban perlengkapan dengan tabel.
2. Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Beban Dibayar Di Muka
Tabel penyesuaian berikutnya yakni beban dibayar di muka. Beban di bayar di muka merupakan beban yang wajib dibayar oleh perusahaan untuk periode mendatang. Meski dibayarkan pada periode mendatang, laporannya harus ada periode ini.
Contoh kasus:
Terdapat saldo sementara pada akun asuransi dibayar di muka: Rp 300.000
Data akhir periode menunjukkan jumlah asuransi yang telah jatuh tempo yakni: Rp 120.000 untuk 4 bulan.
Analisis:
Pada akun asuransi dibayar di muka masukkan di sisi debit yang dicatat sebagai ahrta.
Beban asuransi sebesar Rp120.000 di sisi debit.
Tabel:
TANGGAL | KETERANGAN | DEBIT | KREDIT |
JANUARI 2022 | Beban Asuransi | Rp 120.000 | |
Asuransi Dibayar Di Muka | Rp 120.000 |
3. Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Beban Penyusutan Peralatan
Jurnal penyesuaian juga dapat diterapkan untuk mencatat besaran penyusutan peralatan. Beban penyusutan peralatan juga disebut dengan depresiasi.
Contoh kasus:
Saldo dalam akun Peralatan sebesar: Rp 3.000.000.
Pada akhir periode, peralatan disusutkan menjadi 10%.
Analisis:
Tulis akun peralatan saldo di sisi debit.
Penyusutan peralatan sebesar 10% x Rp 3.000.000 = Rp 300.000.
Rp300.000 tersebut dicatat sebagai beban penyusutan peralatan di sisi debit.
Pada akun akumulasi penyusutan peralatan, catat Rp300.000 di sisi kredit untuk menyampung penyusutan peralatan setiap tahun.
Tabel:
TANGGAL | KETERANGAN | DEBIT | KREDIT |
JANUARI 2022 | Beban Penyusutan Peralatan | Rp300.000 | |
Akumulasi Penyusutan Peralatan | Rp300.000 |
4. Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Pendapatan Diterima Di Muka
Pendapatan yang diterima di muka adalah pendapatan oleh perusahaan yang tidak langsung dicatat dalam akun pendapatan melainkan sebagai utang terlebih dahulu. Pasalnya, belum ada realisasi pendapatan dan masih belum menjadi hak perusahaan.
Contoh:
Saldo pada akun pendapatan jasa: Rp 1.000.000
Data akhir periode pendapatan: Rp 500.000
Layanan kepada pelanggan belum dijalankan.
Analisis:
Akun pendapatan jasa berada di sisi kredit.
Saldo pendapatan diterima di muka yang belum menjadi pendapatan adalah Rp500.000 karena memang layanan kepada pelanggan belum dikerjakan.
Jadi, pada jurnal perlu adanya pengurangan akun pendapatan jasa Rp500.000 yang dicatat di sisi debit. Kemudian, catat pada akun pendapatan diterima di muka sebesar Rp500.000 di sisi kredit karena merupakan sebagai utang.
Tabel
TANGGAL | KETERANGAN | DEBIT | KREDIT |
JANUARI 2022 | Pendapatan Jasa | Rp 500.000 | |
Pendapatan Diterima Di Muka | Rp 500.000 |
Berdasarkan 4 macam penyesuaian tersebut, dapat dibuat jurnal penyesuaian keseluruhan sebagai berikut:
NO | MACAM PENYESUAIAN | JUMLAH PENYESUAIAN | REF | DEBIT | KREDIT |
1 | Pemakaian Perlengkapan | Beban Perlengkapan | Rp | ||
Perlengkapan | Rp | ||||
2 | Beban Dibayar Di Muka | Beban Asuransi | Rp | ||
Asuransi Dibayar Di Muka | Rp | ||||
3 | Penyusutan Peralatan | Beban Penyusutan | Rp | ||
Akumulasi Penyusutan | Rp | ||||
4 | Utang Pendapatan / Pendapatan yang Diterima Di Muka | Pendapatan Jasa | Rp | ||
Pendpatan Diterima Di Muka | Rp | ||||
TOTAL | Rp | Rp |
Demikian penjelasan terkait cara membuat jurnal penyesuaian berdasarkan 4 macam penyesuaian. Macam penyesuaian di atas dapat ditetapkan sesuai kondisi perusahaan.