6 Cara Merawat Tanaman Hidroponik dengan Benar
Hidroponik merupakan metode budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa tanah. Teknik ini menarik bagi masyarakat yang memiliki lahan sempit. Berkaitan dengan itu, tentu menarik membahas cara merawat tanaman Hidroponik.
Sistem penanaman hidroponik ini merupakan sistem yang dikembangkan secara lebih modern. Pasalnya, penanam tidak harus menyediakan tanah dan berfokus pada kualitas air dalam merawatnya. Jika tertarik dengan adanya tanaman hidroponik, tentu perlu menyimak ulasan berikut.
Cara Merawat Tanaman Hidroponik
Cara merawat tanaman hidroponik perlu berfokus pada kualitas air agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Cara merawatnya pun tidak terlalu sulit. Berikut ini ulasan lebih rinci terkait ketentuan dalam cara merawat tanaman hidroponik.
1. Mengecek Kondisi Air
Pengecekan kondisi air di bak penampungan perlu dilakukan secara berkala. Kondisi air adalah aspek utama dan dasar dalam cara merawat tanaman hidroponik.
Pemilik tanaman hidroponik harus memastikan air dalam kondisi yang bersih. Untuk menjaga kebersihannya, lebih baik mengganti air minimal 4 (empat) hari sekali.
Tempat penampungan sebaiknya menggunakan wadah yang bening atau transparan. Hal ini memudahkan pemilik mengamati kondisi dan kualitas air.
Ketentuan lain dalam cara merawat tanaman hidroponik terkait dengan airnya yakni sebaiknya tidak membiarkan air selama berhari-hari. Pemilik harus secara rutin mengganti air setiap 1 hingga 2 hari sekali.
Hindari mengisi penampungan air secara penuh. Cukup isi setengah atau tiga per empat bagian saja agar saat melakukan pengurasan tidak terlalu banyak air yang terbuang sia-sia.
2. Pengecekan Kondisi Larutan Nutrisi
Selain mengecek kualitas air, kondisi larutan nutrisi juga harus diperhatikan. Media tanaman yang bukan merupakan tanah tentu cukup menyulitkan tanaman memperoleh unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Oleh karena itu, pemilik harus memastikan tanaman tetap memperoleh unsur hara yang dibutuhkan.
Cara untuk melakukan pemeriksaan larutan nutrisi tersebut yakni dengan mengecek secara berkala, berikan larutan nutrisi setiap tiga hari sekali, periksa apakah ada saluran larutan nutrisi yang tersumbat atau macet.
Kemudian, memberikan dosis larutan nutrisi secara bertahap, dan gunakan air yang bersih untuk dicampur dengan nutrisi. Pastikan nutrisi tersebut tidak dalam masa kadaluarsa saat diberikan ke tanaman.
Dengan menerapkan hal-hal di atas, tanaman pun dapat memperoleh nutrisi dengan baik. Tanaman tersebut nantinya akan tumbuh dan berkualitas baik.
3. Pembersihan Residu dalam Wadah Media Tanam dan Larutan Nutrisi
Cara merawat tanaman hidroponik berikutnya yakni pemilik harus membersihkan wadah media tanam dan larutan nutrisi dari residu atau kotoran lainnya. Wadah yang transparan akan mudah ditumbuhi lumut, sehingga pemilik pun harus rajin membersihkannya.
Cara membersihkan wadah tanaman hidroponik tersebut adalah mengeluarkan sisa larutan nutrisi yang ada agar tidak menjadi bakteri. Kemudian bersihkan bagian yang ditumbuhi lumut tersebut dengan sikat dan air mengalir.
Selanjutnya, rendam wadah dalam air bersih atau alkohol agar bakteri di dalamnya mati. Setelah itu, keringkan wadah dan gunakan kembali.
Isi wadah yang sudah bersih itu dengan larutan nutrisi dan lakukan langkah di atas dengan rutin. Hindari membersihkan wadah ketika sudah ada lumut dalam wadah karena lumut tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
4. Lakukan Sanitasi Lingkungan
Cara merawat tanaman hidroponik selanjutnya yakni menjaga sanitasi lingkungan. Hal ini merupakan tindakan yang penting karena lingkungan yang bersih sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman hidroponik.
Lingkungan yang bersih juga mencegah timbulnya penyakit, jamur, dan hama yang menyebabkan tanaman hidroponik layu bahkan mati. Sebaliknya, lingkungan yang kotor dan lembab menjadi sarang hama dan penyakit yang mengkontaminasi tanaman.
Cara merawat tanaman hidroponik dengan melakukan sanitasi lingkungan dapat dilakukan dengan mudah. Langkah-langkah yang dapat dilakukan yakni membersihkan rumput liar disekitar tanaman, bersihkan sampah yang ada, pangkas tanaman yang sudah layu bahkan mati.
Lalu, buang sampah pemangkasan tanaman dan jauhkan dari tanaman yang sehat, cek intensitas cahaya secara berkala agar tanaman memperoleh cahaya matahari dengan maksimal. Selain itu, lakukan penyemprotan dengan insektisida dan fungisida bila diperlukan.
5. Cek Kondisi Tanaman Hidroponik Secara Rutin
Cara merawat tanaman hidroponik berikutnya adalah dengan mengamati kondisi tanaman secara berkala. Pengecekan secara berkala akan mendeteksi penyakit atau kondisi yang tidak wajar pada tanaman dengan lebih cepat.
Pengecekan tersebut meliputi apakah daun berubah menjadi kuning, kering, mati, dan lain sebagainya. Selain itu, apakah adanya bakteri, jamur, dan hama yang dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
6. Pengecekan Kondisi Media Tanam
Cara merawat tanaman hidroponik berikutnya adalah dengan mengecek media tanam. Pengecekan ini diperlukan untuk memastikan media tanam tetap terjaga dan mampu memberikan nutrisi terhadap tanaman.
Pastikan apakah media tanam mengalami penyumbatan, kotor, atau rusak. Selain itu, jangan pula gunakan media tanam bekas karena bakteri yang ada di tanaman sebelumnya dapat menular jika tidak dibersihkan dengan benar.