Hidroponik sebagai Solusi Bercocok Tanam di Lahan Sempit

Siti Nur Aeni
25 Oktober 2021, 08:22
Warga merawat tanaman yang ditanam dengan sistem hidroponik di Kelurahan Lolu Utara, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (6/6/2021). Kementerian Pertanian mendorong warga terutama di perkotaan (urban farming) agar memanfaatkan lahan yang ada untuk bercocok tana
ANTARA FOTO/Basri Marzuki/wsj.
Warga merawat tanaman yang ditanam dengan sistem hidroponik di Kelurahan Lolu Utara, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (6/6/2021). Kementerian Pertanian mendorong warga terutama di perkotaan (urban farming) agar memanfaatkan lahan yang ada untuk bercocok tanam sistem hidroponik dinilai dapat membantu ekonomi keluarga dan menjadi sumber bagi ketahanan pangan di tengah pandemi COVID-19. ANTARAFOTO/Basri Marzuki/wsj.

Budidaya tanaman di rumah beberapa waktu terakhir tengah menjadi kegemaran banyak orang. Selain tanaman hias, komoditas sayuran juga menjadi pilihan untuk ditanam di rumah. Bagi Anda yang ingin berkebun di rumah namun tidak memiliki lahan yang luas, tak perlu risau. Sebab Anda dapat memilih bercocok tanam di lahan sempit (urban farming). Pilihan urban farming sangat beragam, hidroponik salah satunya.

Mengutip Jurnal Pengabdian LPPM Untag 2(2), dari hidroponik berasal dari bahasa latin “hydro” yang berarti air dan “ponos” artinya kerja. Sehingga definisi hidroponik yaitu sebuah metode cocok tanam tanpa menggunakan tanah namun menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lain yang mengandung unsur hara.

Dalam Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2(3), juga dijelaskan bahwa hidroponik adalah metode budidaya tanaman tanda menggunakan tanah namun menggunakan larutan mineral yang mengandung nutrisi.

Untuk mempraktikan metode budidaya ini ada beberapa hal yang harus diketahui. Berikut ini hal-hal penting yang harus dipahami sebelum menerapkan sistem hidroponik.

Jenis-jenis Hidroponik

Mungkin sebagian besar diantara kita mengenal hidroponik dalam bentuk pipa susun yang lubangi lalu ditanami sayuran. Namun sebenarnya jenis hidroponik sangat beragam.

Mengutip dari buku “Budidaya Sayuran Hidroponik (Bertanam Tanpa Media Tanah)” dan buku “Dasar-dasar Bertanam Secara Hidroponik”, berikut ini beberapa jenis hidroponik yang paling umum digunakan.

1. Wick System

Wick system dikenal juga dengan sebutan hidroponik sederhana karena dibuat menggunakan bahan yang mudah dan murah. Hidroponik jenis ini dibuat dari sumbu yang menghubungkan pot tanaman dengan media larutan nutrisi.

Anda juga bisa menggunakan botol air mineral bekas yang dibagi menjadi dua sebagai pot. Sumbu yang digunakan bisa menggunakan sumbu kompor minyak yang harganya sangat terjangkau.

2. Nutrien Film Technique (NFT)

Ciri NFT yaitu larutan nurtisi mengalir terus menerus mengenai akar tanaman menggunakan pipa PVC dengan bantuan pompa yang menerapkan teknik resirkulasi.

3. Deep Water Culture (DWC)

Deep water culture akan membuat tanaman mengapung di larutan nutrisi dan akar tanaman terendam terus menerus. Pada teknik ini pompa hanya digunakan untuk menghasilkan oksigen dalam larutan nutrisi tersebut.

4. Drip System

Jenis hirdoponik yang satu ini membutuhkan dua buah kontainer yang terpisah yaitu ada bagian atas dan bawah. Kontainer atas digunakan untuk tempat tanaman sedangkan bagian bawah digunakan untuk tempat larutan nutrisi.

Sistem kerjanya, larutan nutrisi akan dipompa ke atas dan menyiram tanaman. Sisa larutan kemudian turun ke kontainer bawah melalui media tanam dan akar tanaman.

5. Ebb and Flow Systems (Food and Drain System)

Sama seperti drip system, jenis yang satu ini juga membutuhkan dua kontainer dengan fungsi yang berbeda. Kontainer pertama digunakan sebagai pot yang berisi substrat sedangkan kontainer bagian bawah digunakan sebagai tempat nutrisi.

Pemberian nustrisi pada sistem ini menggunakan sistem pasang surut sehingga ada dua fase yaitu fase pasang dan surut. Saat fase pasang tanaman dibanjiri larutan nutrisi. Sedangkan pada fase surut tanaman tidak diberi nutrisi atau nutrisi dikurangi.

Sistem seperti ini dilakukan dengan bantuan pompa air yang dibenamkan dalam larutan nurtisi dan dihubungkan dengan pengatur waktu. Timer atau pengatur waktu tersebut berfungsi untuk mengatur kondisi pasang dan surut tanaman.

Media Tanaman Hidroponik

Media tanam menjadi penunjang keberhasilan praktik budidaya tanaman menggunakan sistem hidroponik. Menurut penjelasan di buku “Dasar-dasar Bertanam Secara Hidroponik” ada beberapa kriteria media tanam yang dibutuhkan dalam sistem budidaya ini.

  1. Memiliki kemampuan menyimpan kandungan air sehingga tanaman tetap dapat memperoleh nutrisi dari kadungan air yang tersimpan dalam media tersebut.
  2. Memiliki struktur gembur, subur, dan menyerap air dengan baik.
  3. Rendah garam.
  4. Tidak mudah berubah bentuk dan tidak mudah kering saat suhu berubah.
  5. Bebas dari hama dan patogen.
  6. Mengandung kapur atau kalsium.

Berikut ini beberapa jenis media tanam yang biasa digunakan.

1. Arang sekam

Arang sekam merupakan media tanam organik yang memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...