Menjajal Akses Jalan Menuju Ibu Kota Baru di Bukit Sepaku
Berliku, terjal, berlumpur, dan licin. Begitulah gambaran akses menuju lokasi ibu kota baru Indonesia di wilayah Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Sepaku rencananya menjadi klaster pemerintahan dengan luasan sebesar 56 ribu hektar. Presiden Joko Widodo telah memutuskan hal itu saat meninjau langsung wilayah Sepaku pada Selasa (17/12).
Saat peninjauan, Jokowi didampingi oleh Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Hadir pula Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman.
(Baca: Jokowi Putuskan Istana Presiden Ibu Kota Baru Berada di Puncak Bukit)
Jokowi beserta rombongan menuju Sepaku melalui ruas jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang baru saja diresmikan. Lalu melewati jalan Samboja-Sepaku.
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, ruas Jalan Raya Samboja-Sepaku awalnya terlihat baik lantaran sudah diaspal. Meski demikian, masih ada beberapa titik yang memang berlubang, baik berukuran sedang maupun besar.
Perjalanan mulai mengalami kendala setelah memasuki kawasan hutan tanaman industri atau HTI yang konsesinya dimiliki oleh PT ITCI Hutani Manunggal. Pasalnya, jalan harus berkelok-kelok lantaran melewati daerah perbukitan.
Selama perjalanan, iring-iringan kendaraan Jokowi dan rombongan juga harus menanjak dan menurun di kontur yang cukup terjal. Jalan menuju lokasi ibu kota baru itu pun masih berupa tanah, belum diaspal seperti sebelumnya.
Masalah lebih lanjut muncul ketika hujan gerimis menerpa selama perjalanan. Alhasil, jalanan tersebut menjadi berlumpur dan licin untuk dilewati.
Bagi Jokowi yang menggunakan Toyota Land Cruiser, berbagai kendala itu tak sulit untuk dilalui. Meski demikian, hal berbeda dialami oleh rombongan lain.
Mobil yang ditumpangi para awak media tak bisa melanjutkan perjalanan karena mengalami slip. Hanya beberapa fotografer dan camera person yang bisa melanjutkan perjalanan. Itu pun dengan menumpang mobil double gardan.
Mobil Toyota HIACE yang ditumpangi para menteri bahkan tak kuat menanjak. Fadjroel mengatakan, dirinya dan para menteri awalnya terus melajukan perjalanan meski menanjak dan licin.
Namun, mereka khawatir terjadi slip lantaran mobil mereka tak kuat menanjak dan sempat mepet ke sisi kanan jalan yang merupakan jurang. “Kami langsung turun ganti mobil,” kata Fadjroel.
Fadjroel dan para menteri kemudian memutuskan untuk berpindah ke mobil lain yang masih kosong.
(Baca: Foto: Ketika Jokowi Menjejakkan Kaki di Calon Ibukota Baru)
Pemerintah mengakui akses menuju lokasi ibu kota baru di Sepaku ini memang menjadi salah satu masalah yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, infrastruktur jalan menuju ibu kota baru akan dibangun.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pemerintah akan mulai membangun infrastruktur jalan menuju ibu kota baru pada tahun depan. "Jalan-jalan nasional itu sudah bisa dimulai semester pertama tahun depan," kata Suharso.
Sebagaimana Suharso, Jokowi pun menjanjikan pembangunan jalan menuju ibu kota baru akan dimulai tahun depan. Bedanya, Jokowi mengatakan yang dibangun tak hanya jalan nasional.
Menurut Jokowi, akan dibangun jalan tol ke lokasi ibu kota baru. Rencananya, jalan tol tersebut akan tersambung dengan ruas tol Balikpapan-Samarinda. Studi terkait pembangunan jalan tol tersebut sedang dilakukan saat ini.
"Tahun depan jalan tol dibangun. Studi langsung dikerjakan," kata Jokowi.
Kontur perbukitan juga dinilai mantan Gubernur DKI Jakarta tak akan menjadi masalah untuk lokasi ibu kota baru. Jokowi bahkan mengklaim para arsitek dan perencana tata kota atau urban planner justru akan senang ketika mendesain ibu kota baru dengan kontur perbukitan seperti itu.
"Lihat saja nanti, desainernya pasti akan senang sekali,” kata Jokowi.