Buru Cadangan Migas, Pertamina EP Rampungkan Survei Seismik
PT Pertamina EP berhasil merampungkan survei seismik 3D X-Ray Marine Nodal dalam rangka menemukan cadangan migas. Survei seismik tersebut dilaksanakan di area operasi offshore Asset 3 Pertamina EP di Kabupaten Indramayu.
VP Exploration Planning & Operation Pertamina EP Novy Hendri menjelaskan, pelaksanaan survei seismik 3D lapangan X-Ray cukup kompleks karena melibatkan banyak instrumen. Beberapa di antaranya, yakni satu kapal source, dua kapal node handling vessel, dua acousting pinging vessel, satu chase boat, satu logistic boat, dan dua sea truck sebagai kapal pendukung.
Menurut dia, tahap persiapan survei tersebut dilakukan selama 3 bulan dengan koordinasi dan komunikasi yang intensif secara daring antara Pertamina EP dan PT Elnusa. “Ini kolaborasi yang luar biasa, dilakukan 100% oleh anak bangsa yang semuanya bekerja selama 24 jam. Saya sangat mengapresiasi komitmen semua fungsi yang terlibat dalam project ini,” ujar Novy berdasarkan keterangan tertulis, Kamis (27/8).
Adapun tim berhasil mengatasi berbagai hambatan dan kesulitan yang ada selama pelaksanaan survei, seperti menjaga keamanan dan keselamatan operasional empat platform utama X Ray, yaitu Xma, Xa-Xd, dan Xb, mooring buoy, gas turbin Xa process. Belum lagi, jaringan pipa bawah permukaan yang berusia lebih dari 40 tahun.
Persiapan yang baik mulai dari tahapan pre-mobilisasi, menurut dia, menjadi kunci sukses dalam membuat strategi operasi yang sistematis dan mengedepankan aspek keselamatan. Sehingga hasil survei yang didapat optimal serta diselesaikan tepat waktu.
Kegiatan survei seismik 3D Marine Nodal ini dilaksanakan melalui kerja sama antara perusahaan dengan PT Elnusa dari 1 Juli hingga 11 Agustus 2020. Metode seismik 3D Nodal merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh Pertamina EP. Survei tersebut menggunakan empat komponen utama yaitu hydrophone dan Geopon X,Y,Z sehingga dapat memberikan gambaran bawah permukaan yang terintegrasi.
Dengan survei ini, hasil gambar yang diperlihatkan lebih tajam sehingga memudahkan evaluasi prospek serta pengembangan lapangan ke depan. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan tambahan cadangan migas sebesar 180 MMSTB.
Metode Seismik 3 D Nodal meliputi deployment nodal, shooting, pick-up nodal, download dan verifikasi data. Hasil survei dapat meningkatkan kualitas data bawah permukaan sehingga dalam penentuan titik bor di struktur yang sudah ada maupun step out interstructure lebih akurat.
Lebih jauh, data seismik dapat membantu dalam memetakan sebaran reservoir batu pasir Formasi Talangakar. Lalu reservoir carbonate di Formasi Baturaja serta dapat memvalidasi potensi di Formasi Cibulakan.
Kegiatan survei ini mencatatkan lebih dari 90 ribu jam kerja selamat, nol LTI dan nol kasus Covid-19. Volume permukaan yang disurvei mencapai 302 km2 yang melingkupi 182 km2 fold area dan berhasil diselesaikan dalam jangka waktu 42 hari operasi.
Direktur Utama Pertamina EP Eko Agus Sarjono sangat mengapresiasi sinergi yang baik antara Pertamina EP dan Elnusa dalam pelaksanaan survei seismik 3D X Ray Marine Nodal. Adapun keberhasilan dalam survei ini membuktikan kemampuan tim Pertamina EP dalam mengelola kegiatan operasional di onshore dan offshore.
Eko mengharapkan data hasil survei seismik 3D tersebut dapat segera ditindaklanjuti dan dioptimalkan oleh team Geology, Geofisika dan Reservoir Engineer Asset 3, serta kantor pusat Pertamina EP. "Sehingga dapat segera berkontribusi positif untuk menambah cadangan dan peningkatan produksi Pertamina EP,”ujarnya.
Turunnya harga minyak dunia dan pandemi Covid-19 memukul kinerja lifting hulu migas. Ini sudah terlihat dari produksi siap jual atau lifting minyak dan gas (migas) semester I-2020 yang tak memenuhi target.