Mendagri Pesimistis Indonesia Bisa Nol Kasus Covid-19

Agatha Olivia Victoria
4 Mei 2021, 16:06
nol kasus, Covid-19, pemulihan ekonomi nasional, pengendalian covid-19, pandemi corona
ANTARA FOTO/Gusti Tanati/pras.
Mendagri Tito Karnavian berharap setiap daerah dapat mencatat angka kesembuhan Covid-19 di atas rata-rata nasional saat ini yang mencapai 91,3%.

Kesuksesan pemulihan ekonomi Indonesia akan sangat bergantung pada pengendalian Covid-19. Namun, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pesimistis Indonesia dapat menekan penularan Covid-19 hingga nol kasus atau zero transmission.

"Mungkin tidak ada negara yang bisa nol kasus," kata Tito dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2021, Selasa (4/5).

Menurut dia, negara yang mengklaim nol kasus justru berpotensi membawa virus ke negara lain. Meski demikian, menurut dia, penyebaran virus corona tetap harus ditekan. Ia meminta seluruh daerah dapat berpartisipasi aktif. 

Tito mengatakan, ada empat strategi utama yang dapat diterapkan daerah untuk  mengendalikan pandemi.  Pertama, mengurangi dan menekan kasus aktif. Ia berharap kasus positif di seluruh daerah bisa melandai. "Setidaknya jangan sampai naik," kata dia.

Maka dari itu, kampanye 3M+2 (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak + Menjauhi kerumunan dan Mengurangi mobilitas) harus ditegaskan dengan regulasi dan hukuman. Kampanye ini juga harus didukung oleh penegakan hukum Polisi, TNI, dan warga setempat.

Kedua, mempercepat proses penyembuhan pasien Covid-19. Ia berharap setiap daerah dapat mencatat angka kesembuhan di atas rata-rata nasional saat ini yang mencapai 91,3%.  Hal tersebut, antara lain dapat dicapai dengan penyediaan kapasitas perawatan medis, meningkatkan pasokan plasma konvalesen yang dapat menjadi terapi tambahan penyembuhan, hingga bantuan psikologis untuk pasien. 

Ketiga, mengurangi dan menekan kematian. Strategi tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah personil dan peralatan medis, pasokan obat-obatan yang memadai, serta pemisahan kelompok pasien umum dengan pasien komorbid. Lalu, perlindungan terhadap kelompok rentan dengan kebijakan ketat seperti WFH dan melakukan standarisasi perawatan rumah sakit rujukan Covid-19.

Keempat, menjaga ketersediaan tempat tidur dengan menjaga angka bed occupation ratio (BOR) di bawah 70% dan mengefektifkan pengelolaan lokasi isolasi pasien. Selanjutnya, meningkatkan fasilitas isolasi dan kapasitas tempat tidur rumah sakit.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...