Harga Keekonomian Rp 14.256, Pertamina Disarankan Kerek Harga Pertamax
Kenaikan harga minyak dunia mendorong harga keekonomian Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual PT Pertamina termasuk jenis Pertamax atau RON 92. Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menyarankan Pertamina untuk menaikkan harga Pertamax lantaran harga keekonomiannya sudah mencapai Rp 14.256 per liter.
"Sepanjang 2021 saja, selisih harga jual Pertamax dengan keekonomian mencapai Rp 2.000 hingga Rp 2500 per liter. Belum lagi, konsumsi Pertamax saat ini mencapai 14% dari total komsumsi BBM secara nasional," ujar Mamit kepada Katadata.co.id, Rabu (23/3).
Ia menjelaskan, Pertamina akan terus merugi jika tidak ada penyesuaian harga Pertamax. Selain Pertamax, Pertamina juga mencatatkan selisih harga yang cukup besar antara harga jual dan keekonomiannya untuk produk Pertalite mencapai sekitar. Rp 3.000 per liter.
"Beban Pertamina sangat berat tahun ini karena tingginya harga minyak dunia. Penyesuaian terhadap harga Pertamax memang harus dilakukan,” ujar Mamit.
Ia meyakini, harga jual Pertamax masih akan lebih murah dibandingkan SPBU swasta lainnya yang menjual BBM sejenis meski dilakukan kenaikan harga. Apalagi, pertamina kerap melakukan promosi potongan harga sebesar Rp 300 per liter jika pembelian dilakukan dengan aplikasi My Pertamina.
Kenaikan harga minyak dunia hingga kini belum berpengaruh pada harga jual BBM jenis Pertamax dan Pertalite. Di Pulau Jawa, Pertamax dilego Rp 9000 per liter, sedangkan Pertalite dijual dengan Rp 7650 per liter.
Mamit menilai, sudah selayaknya Pemerintah memerikan kompensasi kepada Pertamina. Hal ini sesuai dengan Peraturan presiden Nomor 117 Tahun 2021 tentang Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
“Tahun 2021 saja dengan total pertalite 27 juta kiloliter, nilai kompensasinya sekitar Rp 50 triliun. Itu pertalite saja, karena pertamax tidak mungkin bisa dikompensasi karena masih bahan bakar umum," katanya.
Selain Pertamina, penyedia BBM BP-AKR juga masih menahan harga BBM yang mereka tawarkan. Namun, harga BP 92, jenis BBM miliki BP-AKR RON 92 dijual Rp 12.500 per liter. Harga ini lebih mahal Rp 4.500 per liter dibandingkan Pertamax yang dijual Rp. 9000 per liter untuk Pulau Jawa.
Brand and Comms Manager BP-AKR, Syahran Sidik Wahab mengatakan penetapan dan penyesuaian harga jual bahan bakar di seluruh SPBU BP-AKR dilakukan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Menurut di, harga bahan bakar di SPBU BP-AKR dapat berubah sewaktu-waktu dengan mempertimbangkan berbagai faktor, di antaranya harga minyak dunia, biaya operasional, dan kondisi pasar.
“Hal ini merupakan salah satu upaya kami untuk mewujudkan komitmen jangka panjang dengan menyediakan bahan bakar dan pelayanan berkualitas bagi semua pelanggan kami,” ujar Sidik saat dihubungi pada Rabu (23/3), malam.
Pada kuartal ke I tahun ini, BP telah membangun sebanyak 26 SPBU yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur. Adapun harga BBM BP-AKR, terdiri dari:
- BP 90 Rp 11.900 per liter
- BP 95 Rp 13.900 per liter
- BP 92 Rp 12.500 per liter
- BP Diesel Rp 13.500 per liter.