Kebanjiran Permintaan, Adaro Kirim 300 Ribu Ton Batu Bara ke Eropa

PT Adaro Energy Indonesia Tbk Pengiriman dilakukan seiring kenaikan permintaan batu bara di negara-negara Eropa seiring tak kunjung meredanya konflik antara Rusia dan Ukraina.
Chief Financial Officer Adaro, Luckman Lie menjelaskan, pihaknya mendapatkan banyak permintaan batu bara dari negara Eropa setelah dikeluarkannya sanksi larangan impor dari Rusia. Namun demikian, menurut dia, pengiriman batu bara sebanyak 300 ribu ton yang baru dilakukan pihanya hanya untuk penjualan spot, belum ada kesepakatan penjualan jangka panjang.
"Mulai ada permintaan dari Eropa, tapi memang pasar kami kan Asia. Jadi, kami fokus untuk memenuhi kebutuhan konsumen lama kami," kata Luckman dalam konferensi pers, Senin (18/4).
Ia memastikan akan memperioritaskan suplai batu bara kepada sejumlah negara langgan di pasar Asia seperti Jepang, Cina, India, dan Hongkong.
Meski ada lonjakan permintaan dari Eropa, Adaro menyatakan belym berencana merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) dan target produksi batu bara tahun ini. Perusahaan menargetkan produksi batu bara Adaro pada tahun ini mencapai 60 juta ton, naik dibandingkan capaian pada tahun lalu sebanyak 52,70 juta ton.
“Untuk saat ini belum ada rencana untuk revisi RKAB. Belum ada peningkatan produksi juga,” ujar Luckman.