Bappenas: Transisi Energi Mampu Ciptakan 2,2 Juta Lapangan Kerja

Abdul Azis Said
8 Februari 2022, 18:56
transisi energi, lapangan kerja, tenaga kerja, energi baru
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Ilustrasi. Bappenas memperkirakan lapangan kerja baru diperkirakan paling banyak diciptakan oleh upaya peningkatan pengelolaan limbah serta pengembangan kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya.

Pemerintah tengah berupaya mendorong transisi energi untuk mencapai target emisi bersih nol atau net zero emission. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas memperkirakan, transisi energi akan menciptakan  setidaknya akan ada 1,8 sampai 2,2 juta tenaga kerja baru dalam empat dekade mendatang.

"Dengan menuju net zero emisi ini dapat menciptakan lapangan kerja baru yang lebih berkelanjutan hampir sekitar 1,8-2,2 juta lapangan kerja tambahan di tahun 2060," kata Direktur Lingkungan Hidup Bappenas Medrilzam dalam webinar Indonesia's Green Jobs Conference, Selasa (8/2).

Advertisement

Namun, Medrilzam menegaskan, tambahan tenaga kerja baru tersebut bisa tercapai jika melakukan intervensi. Intervensi setidaknya mencakup lima aspek, yakni menendorong energi terbarukanteknologi kendaraan listrik (EV), dan efisiensi energi, pemanfaatan lahan dan peningkatan pengelolaan limbah.

Dari kelima aspek tersebut, menurut dia, penciptaan lapangan kerja baru diperkirakan paling banyak bersumber dari peningkatan pengelolaan limbah serta pengembangan kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya.  Pemanfaatan lahan juga berpotensi menciptakan banyak tenaga kerja baru.

Medrilzam juga memperkirakan kegiatan 3R (Rewetting, Revegetation, dan Revitalization) dalam rangka restorasi ekosistem gambut mampu menciptakan 91 ribu tenaga kerja baru. Ini terutama untuk menunjang aktivitas konstruksi, pemeliharaan sekat kanal, aktivitas penanaman dan revitalisasi mata pencaharian. Selain itu, aktivitas perkebunan berkelanjutan berpotensi menciptakan sekitar 700 ribu lapangan kerja baru.

"Konteks ekonomi hijau ini memang diharapkan bisa menciptakan investasi hijau yang multiplier effect-nya menciptakan tujuh hingga sepuluh kali lipat lapangan kerja baru, bahkan lebih besar dari pola-pola konvensional," kata Medrilzam.

Selain itu, Medrilzam juga mengatakan dalam kajiannya, ekonomi sirkular akan memberikan benefit yang lebih banyak lagi. Penerapan ekonomi sirkular bisa menyumbang tambahan Rp 593-638 triliun kepada produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2030.

"Ini kemungkinan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja hijau jika kita melakukannya konsisten," kata Medrilzam.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement