BI: Stabilitas Moneter Bisa Terganggu Jika RI Tak Dorong Ekonomi Hijau

Abdul Azis Said
15 Juli 2022, 14:12
stabilitas moneter, pertumbuhan ekonomi, ekonomi, juda agung
Youtube/Komisi XI DPR
Ilustrasi. Cuaca ekstrem di Indonesia disebut bisa menimbulkan biaya hingga 40% dari produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2050.

Bank Indonesia mendorong implementasi ekonomi dan keuangan hijau, konsep ekonomi yang terus berkembang dibarengi aspek-aspek terhadap pelestarian lingkungan. Deputi Gubernur BI Juda Agung menyebut, terdapat beberapa kerugian jika Indonesia tidak segera mengimplementasi model ekonomi ini, salah satunya terhadap stabilitas moneter.

"Dari aspek ekonomi dan keuangan, apabila kita tidak bergegas melakukan berbagai kebijakan untuk menuju ekonomi hijau, maka dampaknya kepada ekonomi maupun terhadap sistem keuangan kita itu sangat signifikan," kata Juda dalam seminar Scaling Up Green Finance in Indonesia, Jumat (15/7).

Advertisement

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi seringkali dicapai tanpa memperhatikan aspek dampak lingkungannya. Apalagi, kerusakan lingkungan seringkali justru merugikan masyarakat ekonomi bawah, seperti polusi udara, banjir dan kekeringan yang membebani masyarakat kurang mampu.

Kerugian ekonomi bisa ditekan jika mitigasi kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan yang kemudian menimbulkan cuaca ekstrem di Indonesia disebut bisa menimbulkan biaya hingga 40% dari produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2050. Namun, potensi kerugian itu bisa ditekan menjadi hanya 4% dari PDB jika berhasil mitigasi kerusakan lingkungan sesuai target Perjanjian Paris.

Menurutnya, ada tiga jalur kerugian ekonomi yang bisa terjadi. Pertama, melalui jalur perdagangan. Kinerja ekspor Indonesia bisa turun jika tak mampu memenuhi permintaan global terhadap komoditas yang memenuhi standar hijau.

"Ekspor kita juga tidak kompetitif karena semakin mahal akibat adanya pajak karbon dari negara pengimpor," kata Juda.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement