Kebijakan Biodiesel B50 Berpotensi Tekan Pendapatan Ekspor Indonesia

Image title
23 Oktober 2024, 16:53
Pekerja memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tempat penampungan hasil (TPH) kelapa sawit Desa Lampisi, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Sabtu (7/9/2024).
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/YU
Pekerja memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tempat penampungan hasil (TPH) kelapa sawit Desa Lampisi, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Sabtu (7/9/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Institute for Development of Economic and Finance (Indef) menilai program biodiesel 50% atau B50 berpotensi menekan pendapatan ekspor Indonesia. Pasalnya, program B50 membutuhkan tambahan pasokan CPO yang kemungkinan tidak bisa dipenuhi oleh stok domestik.

Fadhil mengatakan pemerintah perlu memastikan pasokan crude palm oil (CPO) tersedia sebelum melaksanakan mandatori B50. Jika stok domestik tidak memenuhi kebutuhan, kemungkinan pasokan CPO tersebut didapatkan dari pengurangan kuota ekspor.

"Kalau kita mengurangi ekspor, maka kemudian pendapatan ekspor kita akan turun," ujarnya dalam diskusi virtual, Rabu (23/10).

Selain itu, pemerintah harus mengkaji lebih lanjut kesiapan dari sisi teknis. Kajian ini melingkupi kesiapan daripada industri automotif untuk siap mengimplementasikan B50 pada mesinnya.

Ketua Tim Kerja Pemasaran Internasional Kementerian Pertanian, Muhammad Fauzan Ridha, mencatat Indonesia membutuhkan lebih dari 20 juta crude palm oil (CPO) untuk merealiasasikan program biodiesel 50% atau B50. Sementara kapasitas terpasang industri biodisel Indonesia baru mencapai sekitar 17-18 juta kiloliter.

Dengan demikian, Fauzan mengatakan, Indonesia perlu menggenjot kapasitas produksi biodiesel jika ingin mengimplementasikan B50. Kementan tengah berkordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengkaji kesiapan pemerintah dalam program B50.

"Sejauh ini kajian masih sedang berlangsung terutama aspek supply demand, kemudian kajian ekonominya, kajian kelembagaannya, dan keuangannya. Ini akan terus berproses sampai tahun depan," ujarnya.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...