Rupiah Lunglai ke Rp 14.702 per Dolar AS, Paling Lemah di Asia
Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot sore ini, Jumat (17/7) melemah 0,53% ke level Rp 14.702 per dolar Amerika Serikat. Rupiah pun diprediksi melanjutkan pelemahan dan berpotensi kembali menyentuk level Rp 15 ribu per dolar AS pada pekan depan.
Hampir seluruh mata uang Asia menguat sore ini. Mengutip Bloomberg, yen Jepang naik 0,09%, dolar Singapura 0,15%, won Korea Selatan 0,03%, peso Filipina dan rupee India 0,22%, ringgit Malaysia 0,07%, dan baht Thailand 0,03%. Sedangkan yuan Tiongkok turun 0,13% dan dolar Hong Kong tak bergerak signifikan.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate yang dipublikasikan BI pukul 10.00 WIB juga menempatkan rupiah pada level Rp 14.780 per dolar AS, turun 148 poin.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah didorong pemangkasan bunga BI. "Langkah tersebut menurunkan tingkat imbal hasil di Indonesia," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Jumat (17/7).
(Baca: BI Catat Modal Asing Masuk Rp 1,8 T Pekan Ini, Paling banyak ke SBN)
Kemarin, bank sentral memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4%. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mendorong pemulihan ekonomi yang terpukul pandemi corona.
Selain suku bunga acuan, bank sentral juga menurunkan suku bunga fasilitas simpanan alias deposito facility sebesar 25 bps menjadi 3,25% dan bunga pinjaman atau lending facility 25 bps menjadi 4,75%.
Di sisi lain, Tjendra menilai sentimen negatif juga masih datang dari kekhwatiran pasar akan memburuknya hubungan AS dan Tiongkok. "Serta masalah peningkatan penularan covid," ujarnya.
Melansir laman Worldometers, kasus positif Covid-19 global hampir menembus 14 juta orang. Angka kematian saat ini 593.108 dan kesembuhan 8,3 juta orang. Sementara di Indonesia, jumlah kasus corona bertambah 1.462 orang per 17 Juli 2020. Detail perkembangan kasus Covid-19 dapat dilihat dalam databoks di bawah ini.
Pekan depan, Tjendra memperkirakan pelemahan kurs rupiah mungkin bisa berlanjut karena keseluruhan sentimen negatif tersebut. Potensi rupiah melemah mendekati Rp 15 ribu per dolar AS pun terbuka.
Kendati demikian, ia menyebut pasar juga masih akan mendapatkan sentimen positif dari potensi pemulihan ekonomi global di tengah pandemi. Data-data ekonomi negara2 yang sudah melepas lockdown umumnya memperlihatkan pulihnya ekonomi.
"Sentimen positif ini bisa saja menahan pelemahan rupiah tersebut," katanya.