Pernyataan Jokowi soal PSBB Dinilai Menenangkan Pasar, Rupiah Menguat

Agatha Olivia Victoria
14 September 2020, 17:11
 rupiah, kurs rupiah, jakarta psbb, dki jakarta psbb, rupiah melemah, rupiah menguat
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi. Rupiah hari ini sempat melemah ke posisi Rp 14.930 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah menguat 0,07% ke level Rp 14.880 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot sore ini, Senin (14/9). Rupiah berbalik menguat setelah sempat melemah usai Presiden Joko Widodo mengeluarkan pernyataan resmi soal kebijakan pembatasan soial berskala besar.

Rupih sejak pagi bergerak melemah usai dibuka menguat dan sempat berada di posisi Rp 14.930 per dolar AS. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate bahkan menempatkan rupiah pada posisi Rp 14.974 per dolar AS.

Advertisement

Hampir seluruh mata uang Asia menguat sore ini. Mengutip Bloomberg, yen Jepang naik 0,16%, dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,13%, dolar Taiwan 0,07%, won Korea Selatan 0,27%, peso Filipina 0,08%, rupee India 0,07%, yuan Tiongkok 0,17%, dan ringgit Malaysia 0,18%. Sementara hanya baht Thailand yang melemah 0,13%.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa hari ini pasar sudah mendapat jawaban positif dari Presiden Jokowi dalam sidang kabinet di Istana Merdeka. "Pada intinya kepala daerah dihimbau jangan terburu-buru dalam memutuskan menutup wilayahnya untuk mencegah penyebaran Covid-19," ujar Ibrahim kepada Katadata.co.id, Senin (14/9).

Jokowi pun mengingatkan kembali bahwa keputusan-keputusan dalam merespon penambahan kasus di provinsi atau kabupaten atau kota agar berdasarkan data sebaran. Selain itu, diharapkan adanya peningkatan penanganan klaster transmisi lokal, terutama di delapan provinsi prioritas yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.

Ibrahim menyebut pernyataan diplomatis Jokowi sangat jelas dan gamblang bahwa Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan dalam memutuskan kembali penerapan PSBB belum berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Namun, pemerintah terus berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah daerah.

Dia pun memperkirakan konsumsi masyarakat dan investasi yang sudah lebih baik akan kembali melambat akibat kebijakan PSBB DKI Jakarta. Penyebabnya, pengurangan pegawai di kantor dari 50% menjadi 25%.

Lebih lanjut, tempat pariwisata, rekreasi, serta tempat hiburan pun ditutup. Restoran bahkan kembali menerapkan larangan makan di tempat. Hal tersebut tentunya akan menghambat laju konsumsi masyakarat.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement