Ekspor Impor Turun, Neraca Perdagangan Juli Surplus US$ 2,6 M

Abdul Azis Said
18 Agustus 2021, 12:05
neraca perdagangan, ekspor, impor, ekspor impor
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
BPS mencatat ekspor pada Juli mencapai US$ 17,7 miliar, turun 4,32% dibandingkan bulan sebelumnya.

Badan Pusat Statistik mencatat, neraca perdagangan pada Juli surplus US$ 2,56 miliar. Surplus perdagangan ini lebih tinggi dibandingkan bulan lalu US$ 1,32 miliar tetapi lebih rendah dibandingkan Juli 2020 yang mencapai US$ 3,26 miliar. 

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, ekspor pada Juli 2021 mencapai US$ 17,7 miliar, turun 4,53% dibandingkan bulan sebelumnya tetapi naik 29,32% dibandingkan Juli 2020. Sementara impor mencapai US$ 15,11 miliar, turun dibandingkan bulan sebelumnya tetapi naik 44,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

"Neraca perdagangan kita pada Juli 2021 surplus US$ 2,59 miliar. Tren surplus ini jika diamati telah terjadi selama 15 bulan berturut-turut sejak 2020," ujar Margo dalam Konferensi Pers, Rabu (18/8). 

Margo menjelaskan, penurunan ekspor pada Juli disebabkan faktor musiman. Ekspor Juni biasanya tumbuh cukup tinggi karena rendahnya ekspor pada Mei lantaran efek libur Lebaran. Pada Juni 2021, ekspor tumbuh 9,5% dibandingkan bulan sebelumnya seperti terlihat dalam databoks di bawah ini. 

Ekspor migas pada Juli tercatat US$ 990 juta, anjlok 19,55% dibandingkan Juni tetapi melonjak 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$ 16,71 miliar, turun 3,46% dibandingkan bulan sebelumnya tetapi naik 28,26% dibandingkan Juli 2020. 

"Ini lebih kepada pola musiman. Perkembangan selama 2021, kinerja ekspor Indonesia sangat baik. Grafiknya cukup baik hingga Juli, berada di atas 2019 dan 2020," katanya.   

Ia berharap tren positif ekspor akan berlanjut pada bulan-bulan berikutnya sehingga kinerja perdagangan internasional ini dapat mendorong Indonesia keluar dari krisis. 

Margo menjelaskan, 94,4% ekspor Indonesia merupakan komoditas nonmigas. Industri pengolahan mengambil porsi 76,6% tambang 16,18% dan migas 5,6% dan pertanian 1,62%. "Ini kabar baik karena didominasi industri pengolahan, yang memberikan efek ganda bagi ekonomi," katanya. 

Berdasarkan kelompok barang HS 2 digit, ekspor lemak dan minyak hewan (nabati) Juli 2021 naik US$ 614 juta dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspor produk kimia juga naik US$ 71,5 juta, pupuk US$ 40,8 juta, pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) US$ 33,2 juta, dan nikel US$ 23 juta.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...