Manufaktur Tiongkok Anjlok ke Level Kontraksi karena Lonjakan Covid-19

Abdul Azis Said
1 September 2021, 12:19
manufaktur, tiongkok, cina, PMI manufaktur
ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/aww.
Ilustrasi. Penawaran dan permintaan di sektor manufaktur Tiongkok menyusut karena wabah Covid-19 mengganggu sektor produksi

Lonjakan kasus Covid-19 telah mendorong penurunan kinerja pabrik-pabrik di Tiongkok. Ini tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur pada Agustus yang turun ke level 49,2  dari bulan sebelumnya 50,3.

Ekonom Senior Caixin Insight Group mengatakan, penurunan PMI Manufaktur pada Agustus tercatat sebagai kontraksi pertama sejak April tahun lalu. “Kemunculan kembali klaster Covid-19 di beberapa wilayah yang dimulai pada akhir Juli telah memberikan dampak negatif pukulan untuk aktivitas manufaktur," kata Wang Zhe dalam rilis IHS Markit, Rabu (1/9).

Zhe menjelaskan, penawaran dan permintaan di sektor manufaktur menyusut karena wabah Covid-19 mengganggu sektor produksi. Dari sisi output, total pesanan baru dan pesanan ekspor baru semuanya terkontraksi. Sementara Output menyusut untuk pertama kalinya sejak Februari 2020.

"Permintaan produk intermediary dan barang investasi juga turun, sedangkan untuk barang konsumsi relatif stabil, ekspor turun di tengah gangguan logistik dan berlanjutnya pandemi di luar negeri," kata Zhe.

Laporan IHS Markit mencatat, pembelian barang produksi kembali turun setelah penurunan bulan sebelumnya. Namun, persediaan barang justru naik untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir. Hal ini dipengaruhi adanya hambatan dalam proses pengiriman barang ke klien.

Dari sisi distribusi, kinerjanya juga memburuk. Waktu tunggu barang meningkat ke level tertinggi sejak Februari, tetapi masih solid secara keseluruhan. Peningkatan waktu tunggu dipengaruhi  kenaikan kasus yang menghambat aktivitas logistik dan tingkat stock yang relatif rendah di vendor.

Penurunan pada kinerja manufaktur Tiongkok turut mendororong semakin sedikitnya serapan tenaga kerja baru. Meski hanya turun tipis, namun jumlah tenaga kerja baru bulan lalu merupakan yang terburuk sejak April 2020.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...