BPS Catat Deflasi 0,04% Disumbang Turunnya Harga Telur Ayam dan Cabai

Agustiyanti
1 Oktober 2021, 09:28
inflasi, deflasi, BPS, harga pangan
ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/foc.
Ilustrasi. BPS mencatat, terjadi penurunan pada harga sejumlah komoditas pangan, seperti telur ayam dan cabai.

Badan Pusat Statistik mencatat, indeks harga konsumen pada September mengalami penurunan atau deflasi sebesar 0,04%. Inflasi disumbang oleh penurunan harga bahan pangan, antara lain telur ayam ras, cabai rawit, dan bawang merah. 

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan perkembangan harga untuk berbagai komoditas pada September secara umum menunjukkan penurunan. Indeks harga konsumen turun dari 106,57 pada Agustus menjadi 106.53 pada September

Dengan perkembangan deflasi tersebut, menurut margo, inflasi tahun kalender hingga September sebesar 0,8% dan inflasi tahunan 1,6%. "Ini merupakan deflasi kedua pada tahun ini setelah pada Juni tercatat deflasi 0,15%," ujar Margo dalam Konferensi Pers, Jumat (1/10). 

Ia menjelaskan terjadi  deflasi di 56 kota deflasi, sedangkan 36 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 0,9% disumbang komoditas cabai rawit dengan andil 0,47%, ikan tuna 0,13%, dan ikan layang 0,11%.  

Sementara itu, inflasi tertinggi tercatat di Pangkal Pinang 0,6%. Komoditas penyumbang inflasi berasal dari daging ayam ras 0,26% dan ikan selar 0,18%.

Berdasarkan kelompok pengeluarannya, menurut dia, deflasi  disumbangkan oleh kelompok mankanan, miniman dan rokok dengan andil 0,12%. Sementara kelompok pengeluaran lainnya mencatatkan inflasi. Kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mencatatkan inflasi tertinggi 0,02%. 

"Penyebab terjadinya deflasi pada kelompok ini adalah telur  ayam ras dengan andil 0,07%, cabai rawit 0,03%, dan bawang merah 0,03%. Sementara komoditas lain yang menghambat deflasi adalah kenaikan harga minyak goreng dengan andil inflasi 0,02%," kata dia. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...