Sri Mulyani Ingatkan Pelajar: Subsidi Kuota Internet Tidak Gratis

Abdul Azis Said
9 November 2021, 13:49
subsidi kuota internet, subsidi internet, kuota internet
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bantuan subsidi kuota internet menjadi salah satu bentuk kehadiran negara menyelamatkan masyarakat dari tekanan pandemi.

Pemerintah memberikan berbagai bantuan program perlindungan sosial selama pandemi Covid-19, di antaranya kuota internet bagi pelajar dan guru. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan, bantuan tersebut tidak diperoleh secara cuma-cuma, melainkan dengan menggunakan anggaran negara.

"Kalau sekarang kalian belajar dengan subsidi kuota internet, itu tidak berarti gratis karena yang membayar adalah negara," kata Sri Mulyani dalam pembukaan acara Hari Mengajar 6 Kementerian Keuangan, Selasa (9/11).

Ia mengatakan pemerintah membayar kebutuhan kuota internet bukan hanya untuk pelajar, tetapi juga guru, mahasiswa dan dosen. Mereka terpaksa tidak bisa belajar secara fisik, dan beralih dengan model pembelajaran daring. Oleh karena itu, Sri Mulyani mengatakan subsidi kuota internet dihadirkan agar pembelajaran daring tidak terhambat.

Kementerian Keuangan menambah anggaran untuk bantuan kuota internet bagi pelajar dan guru sebesra Rp 2,3 triliun hingga akhir tahun. Bantuan tersebut merupakan alokasi yang disalurkan melalui Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi kepada 26,8 juta siswa, mahasiswa, guru dan dosen.

Pemerintah juga telah memberikan anggaran Rp 478 miliar untuk kuota internet yang disalurkan melalui Kementerian Agama. Dana tersebut sebenarnya alokasi untuk subsidi internet periode Mei-Juni 2021, kendati demikian terdapat sisa Rp 234,5 miliar. Sisa tersebut yang kemudian akan disalurkan hingga akhir tahun.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan bantuan subsidi kuota internet menjadi salah satu bentuk kehadiran negara menyelamatkan masyarakat dari tekanan pandemi. Keuangan negara, menurut dia, menjadi penolong saat pemerintah dihadapkan pada dua dilema, yakni menyelamatkan masyarakat dari krisis kesehatan dan dari sisi ekonomi.

Ia mengatakan, pemerintah menggunakan keuangan negara untuk membantu masyarakat. Untuk itu, pemerintah mendata siapa saja yang perekonomiannya merosot agar menerima bantuan baik tunai maupun  sembako. Cakupan pemberian bantuan, menurut dia, juga meluas dari semula hanya di daerah Jabodetabek menjadi di seluruh wilayah yang menjadi episentrum penyebaran virus. 

"Kita bahkan menggunakan dana yg diberikan ke masing-masing desa agar dana desa itu juga diberikan ke masyarakat langsung.  Itu yang disebut bantuan langsung tunai (BLT) di desa bagi keluarga-keluarga yang sangat membutuhkan," kata Sri Mulyani.

Ia mengatakan, program perlindungan sosial yang diberikan pemerintah tak  hanya satu jenis, tetapi beragam dengan jangkauan yang luas. Jika subsidi intetrnet ditujukan kepada pelajar dan guru, pemerintah juga memberikan subsidi listrik bagi rumah tangga. Tagihan listrik untuk keluarga miskin dengan kapasitas 450 VA diberi diskon 100% dan 50% bagi listrik 900 VA.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...