Tersisa Kurang dari Dua Bulan, Realisasi Belanja PEN 2021 Baru 61,3%

Abdul Azis Said
9 November 2021, 10:54
PEN, anggaran PEN, UMKM
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Anggaran PEN terbesar mengalir untuk belanja kesehatan dengan pagu Rp 214,96 triliun.

Realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baru terpakai 61,3% dari pagu Rp 744,77 triliun sekalipun tahun fiskal 2021 tersisa kurang dari dua bulan lagi. Dari lima klaster PEN, anggaran untuk dukungan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan korporasi bahkan belum terserap separuhnya.

"Hingga 5 November 2021, program PEN sudah 61,3% dari pagu Rp 744,77 T atau realisasinya sudah Rp 456,35 triliun," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual, Senin (8/11).

Advertisement

Anggaran PEN terbesar mengalir untuk belanja kesehatan dengan pagu Rp 214,96 triliun. Realisasi klaster ini mencapai Rp 126,65 triliun atau 58,9% dari pagu. Sebagian besar dana klaster kesehatan digunakan  untuk pembangunan rumah sakit darurat saat lonjakan varian Delta Juli-Agustus lalu, tagihan perawatan pasien hingga pengadaan vaksin dan pembelian obat.

Pemerintah juga menyediakan anggaran jumbo untuk program perlindungan sosial mencapai Rp 186,64 triliun. Realisasinya  sudah mencapai Rp 132,49 triliun atau 72,4% dari pagu. Sebagian besar anggaran klaster ini dibelanjakan untuk  sejumlah program sosial seperti, program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, bansos tunai dan BLT desa. Selain itu, anggarannya juga dipakai untuk program kartu pra-kerja, subsidi listrik dan subsidi kuota internet.

Selanjutnya, pemerintah menyediakan pagu anggaran Rp 162,4 triliu untuk program dukungan UMKM dan korporasi. Kendati demikian,  realisasinya baru mencapai Rp 63,45 triliun atau 39,1% dari pagu. Adapun anggaran ini dipakai untuk memberi Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM), Imbal Jasa Penjaminan (IJP) kepada UMKM dan korporasi, pemberian subsidi bunga KUR hingga pemberian bantuan kepada pedagang kaki lima (PKL).

Selain itu, ada pula anggaran untuk program prioritas sudah terealisasi Rp 72,59 triliun atau 61,6% dari pagu sebesar Rp 117,94 triliun. Anggaran di klaster ini mengalir untuk sejumlah proyek padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja, dukungan ke sektor pariwisata, mendukung program ketahanan pangan, serta fasilitas pinjaman daerah.

Terakhir, pemerintah juga menyediakan anggaran untuk program insentif usaha sebesar Rp 62,83 triliun. Klaster ini mencatat realisasi paling cepat yaitu 97,4% atau Rp 61,17 triliun. Penggunaan anggarannya terutama memberi insentif perpajakan kepada sektor usaha.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement