Ekspor Naik, Surplus Neraca Perdagangan Oktober Kembali Cetak Rekor

Abdul Azis Said
15 November 2021, 12:07
neraca perdagangan, ekspor impor, ekspor, impor, surplus neraca perdagangan
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
BPS mencatat, ekspor pada Oktober mencapai US$ 22,03 miliar, naik 6,89% dibandingkan September bahkan melesat 53,35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan pada Oktober mengalami surplus mencapai US$ 5,73 miliar, kembali mencetak rekor surplus tertinggi sepanjang sejarah yang sempat ditorehkan pada Agustus 2021 sebesar US$ 4,7 miliar. Surplus perdagangan sepanjang Januari-Oktober 2021 telah mencapai US$ 30,81 miliar. 

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, ekspor pada Oktober mencapai US$ 22,03 miliar, naik 6,89% dibandingkan September bahkan melesat 53,35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan impor mencapai US% 16,29 miliar, hanya naik 0,36% dibandingkan bulan sebelumnya tetapi melesat 51,06% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

"Neraca perdagangan barang Oktober 2021 surplus US$ 5,73 miliar. Kalau dilihat secara tren, neraca perdagangan sudah surplus 18 bulan beruntun," ujar Margo dalam Konferensi Pers, Senin (15/11). 

Margo menjelaskan, ekspor migas pada Oktober 2021 naik 9,91% dibandingkan September atau 66,68% dibandingkan Oktober 2020 menjadi US$ 1,03 miliar, sedangkan ekspor nonmigas naik 6,75% dibandingkan bulan sebelumnya atau 52,75% dibandingkan Oktober 2020 menjadi US$ 21,miliar. 

"Kinerja ekspor kita baik secara total maupun hanya nonmigas pada tahun ini jauh lebih bak dibandingkan 2020 maupun 2019. Semoga bisa dipertahankan ke depannya," kata Margo.

Margo menjelaskan, ekspor pertambangan melesat paling tinggi mencapai 20,11% dibandingkan bulan sebelumnya atau 190,57% dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai US$ 4,53 miliar. Kenaikan ekspor pertambangan yang melesat dibandingkan tahun lalu terutama didorong oleh ekspor batu bara yang naik 197,76% biji tembaga 55,72%, dan lignit atau batu bara muda. 

Berdasarkan negara tujuan, kenaikan ekspor terbesar terjadi untuk tujuan Cina mencapai US$ 1,38 miliar, disusul Malaysia US$128,5 juta, dan Mesir US$ 51,5 juta. Sedangkan penurunan ekspor terjadi untuk tujuan Jepang US$ 126,2 juta, Korea Selatan 103, 6 juta, dan Spanyol US$ 71,4 juta. 

BPS juga mencatat, ekspor secara kumulatif pada Januari-Oktober 2021 naik 41,80% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 186,32 miliar. Sementara khusus ekspor nonomigas tercatat tumbuh 41,2% menjadi US$ 176,47 miliar. 

Kinerja ekspor secara kumulatif terutama didorong oleh pertumbuhan sektor tambang yang mencapai 87,7% menjadi US$ 29,3 miliar, industri pengolahan 35,53% menjadi US$ 143,76 miliar, ekspor migas 52,24% menjadi US$ 9,85 miliar, serta ekspor pertanian, pertambangan, dan perikanan 5,17% menjadi US$ 3,41 miliar. 

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...