Tren Penurunan Bunga Berlanjut Tahun Depan, BI Ramal Kredit Tumbuh 8%

Abdul Azis Said
24 November 2021, 19:20
BI, kredit, pertumbuhan kredit, dana pihak ketiga
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. BI mencatat penyaluran kredit tumbuh 3% secara tahunan, sedangkan dana pihak ketiga naik 9,6%.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan penyaluran kredit perbankan akan tumbuh 8% pada tahun depan, membaik dibandingkan tahun ini. Optimisme ini sejalan dengan keputusan bank sentral untuk tidak buru-buru menaikkan suku bunga acuan dan mendorong penurunan lebih lanjut pada suku bunga kredit perbankan.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan penyaluran kredit saat ini relatif kondusif. Berdasarkan data hingga Oktober, penyaluran kredit tumbuh 3% secara tahunan, sedangkan dana pihak ketiga naik 9,6%. Pertumbuhan kredit didorong oleh suku bunga yang rendah, likuiditas perbankan yang melimpah, serta syarat penyaluran kredit yang membaik.

"Likuditas melimpah, dana pihak ketiga dan kredit akan tumbuh masing-masing 7%-9% dan 6%-8% pada 2022," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pidatonya di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Rabu (24/11).

Perry melihat terdapat beberapa sektor yang saat ini sudah siap kembali menarik kredit seiring mulai dibukanya ekonomi. Sektor tersebut antara lain, perkebunan, kimia-farmasi, hortikultural, tanaman pangan dan pengolahan tembakau, makanan dan minuman, kayu dan furnitur, kertas, serta pertambangan bijih logam.

"Tapi sektor-sektor yang lain perlu stimulus, insentif pajak, penjaminan kreidt dan subsidi bunga, pelonggaran kebijakan makroprudensial dari BI, dan perpanjangan restrukturisasi kredit dari OJK," kata Perry.

Perry menjelaskan, OJK telah memperpanjang restrukturisasi kredit dua kali yang berlaku hingga Maret 2023. Pertimbangan utama kebijakan ini adalah untuk menjaga momentum pemulihan dan mitigasi masih tingginya risiko pandemi Covid-19.

Sementara itu, BI juga akan mempertahankan kebijakan makroprudensial pada tahun depan. Hal ini untuk mendorong kredit perbankan di sektor-sektor prioritas. BI mempertahankan penyangga likuiditas makroprudensial (LPM) sebesar 6% pada tahun depan, rasio intermediasi makroproprudensial (RIM) sebesar 84%-94%, serta countercyclical capital buffer (CCB) seebsar 0%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...