G20 Bahas Kesiapan Dunia Hadapi Pandemi, Butuh Dana Rp 215 T per Tahun
Pertemuan negara-negara anggota G20 dalam Presidensi Indonesia akan kembali membahas persiapan dunia menghadapi pandemi di masa mendatang. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, anggaran yang dibutuhkan dunia untuk memprsiapkan diri menghadapi pandemi mencapai US$ 15 miliar atau Rp 215 triliun (kurs Rp 14.385 per dolar AS) per tahun.
"Berdasarkan estimasi dari panel independen yang dibentuk saat presidensi G20 Italia, kebutuhan dunia untuk dapat menciptakan kesiapan dari pandemi ke depan estimasinya sekitar US$ 15 milair per tahun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers usai pertemuan hari pertama G20 jalur Keuangan di Bali, Kamis (9/12)
Dia mengatakan, pembahasan terkait persiapan pandemi di masa depan ini dimulai sejak Presidensi G20 Italia tahun ini. Pada pertemuan awal Januari lalu, pertemuan para Menteri Keuangan dan Bank Sentral dunia sepakat membentuk High Level Independent Panel (HLIP) untuk pembiayaan persiapan dan respons pandemi masa depan.
Panel ini akan bertugas untuk mengidentfikasi pembiayaan untuk persiapan pandemi di masa mendatang sekaligus menyiapkan berbagai solusi-solusi untuk tujuan ini. Keanggotannya terdiri atas tiga orang, yakni Mantan Wakil Perdana Menteri Singapura Tharman Shanmugaratnam, Mantan Menteri Keuangan AS Lawrence Summers, serta Mantan Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri Nigeri Ngozi Okonjo-Iweala.
Panel independen ini nantinya akan berkoordinasi dengan berbagai lembaga serupa yang juga sudah dibentuk oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni Panel Independen untuk Kesiapsiagaan dan Respons Pandemi (IPPR).
Sri Mulyani mengatakan anggaran US$ 15 miliar per tahun untuk pencegahan pandemi di masa mendatang dipakai untuk sejumlah kebutuhan. Dana ini terutama untuk membangun sistem kesehatan yang lebih handal khususnya di negara berkembang dan miskin.