Impor Melesat Jelang Natal, Surplus Neraca Dagang Turun jadi US$ 3,5 M

Abdul Azis Said
15 Desember 2021, 12:27
neraca perdagangan, ekspor, impor, surplus neraca perdagangan
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Ilustrasi. Neraca perdagangan pada bulan lalu turun setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada Oktober sebesar US$ 5,75 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada November 2021 surplus US$ 3,51 miliar, turun setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada Oktober sebesar US$ 5,75 miliar. Penurunan surplus terutama terjadi akibat lonjakan impor bulan lalu yang mencapai 18,6% dibandingkan Oktober.  

"Suplus US$ 3,51 miliar terjadi karena ekspor yang masih lebih tinggi dibandingkan impor," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam Konferensi Pers, Rabu (15/12). 

Margo menjelaskan, impor pada bulan lalu mencapai US$ 19,32 miliar. Kinerja impor ini juga melesat dibandingkan November 2020 mencapai 52,62%. Impor migas mencapai US$ 3,03 miliar, melesat 59,37% secara bulanan atau 178,79% secara tahunan. Sedangkan impor nonmigas mencapai US$ 16,3 miliar, naik 13,25% secara bulanan atau 40,79% secara tahunan. 

Kenaikan impor terutama terjadi dari Cina yang mencapai US$ 1,17 miliar, diikuti Korea Selatan US$ 271,1 juta, dan Amerika Serikat US$ 117,3 juta. "Impor terbesar kita dari Cina, yaitu mesin atau peralatan mesin dan bagiannya, serta produk farmasi," kata dia.

Sementara itu,  penurunan terjadi pada  impor  dari Australia yang mencapai US$ 226,4 juta, disusul Ukraina US$ 166 juta, dan Swiss US$ 57,2 juta. 

BPS mencatat, kenaikan ekspor terjadi pada seluruh jenis barang. Barang konsumsi naik paling tinggi pada bulan lalu mencapai 25,89% secara bulanan menjadi US$ 2 miliar. Barang modal juga melesat 25,17% menjadi US$ 3 miliar dan bahan baku/penolong US$ 16,41% menjadi US$ 14,33 miliar.

Adapun impor secara kumulatif pada Januari-November 2021 tercatat mencapai US$ 174,84 miliar, naik 37,53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Sementara itu, BPS juga mencatat  ekspor pada bulan lalu naik 3,69% dibandingkan November mencapai US$ 22,84 miliar. Meski naik secara bulanan lebih kecil dibandingkan impor, kinerja ekspor ini melesat 49,7% dibandingkan November 2020 dan berhasil memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah yang dicatatkan pada Oktober lalu US$ 22,03 miliar. 

“Kinerja ekspor secara total selalu berada di atas tahun 2019 dan 2020. Harapannya, ekspor akan terus meningkat sehingga mendorong pemulihan ekonomi nasional,” ujar Margo.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...