Cerita Sri Mulyani di Balik Penyusunan APBN Tahun Pemilu

Abdul Azis Said
7 Januari 2022, 13:17
sri mulyani, APBN, pemilu
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku belajar dari Australia dalam menyusun anggaran di tahun transisi pergantian kepala negara.

Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden baru akan digelar kembali pada 2024 mendatang. Menteri Keuangan Sri Mulyani menceritakan bagaimana skema penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di periode transisi pemerintahan tersebut.

Sri Mulyani muncul dalam siniar dengan youtuber Deddy Corbuzier yang ditayangkan Kamis (6/1). Dalam perbincangan tersebut, bendahara negara itu menjelaskan bagaimana proses penyusunan APBN saat tahun Pemilu. 

"Jokowi kan selesainya di bulan Oktober 2024, jadi UU APBN dibuat untuk presiden selanjutnya tetapi yang bikin pemerintahan sebelumnya," kata Sri Mulyani dikutip Jumat (7/1).

Deddy kembali menanyakan terkait kemampuan anggaran yang disiapkan untuk mendukung berbagai janji kampanye dari presiden terpilih. Sri Mulyani  menjelaskan, penyusunan APBN di periode tersebut dibuat dengan skema baseline budget.

Baseline budget juga pernah dibuat untuk APBN 2015. Saat itu terjadi transisi dari masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Jokowi. Pada masa itu, APBN sudah dirancang sejak tahun 2014 karena Jokowi baru resmi menjabat mulai 20 Oktober 2014 atau setelah RUU APBN dibahas DPR.

Dokumen Budget in Brief APBN 2015 menjelaskan, penyusunan baseline budget memperhitungkan kebutuhan pokok penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Sekalipun sudah dirancang oleh pemerintahan sebelumnya, APBN tetap memberikan ruang gerak fiskal kepada pemerintahan baru untuk melakukan penyesuaian.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...