IHSG Diramal Turun Terseret Anjloknya Harga Batu Bara dan Minyak
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan turun pada perdagangan Selasa (11/1), melanjutkan koreksi pada kemarin. IHSG akan tertekan oleh kekhawatiran percepatan kenaikan suku bunga Amerika Serikat atau The Fed Fund Rate dan anjloknya harga batu bara dan minyak.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menjelaskan, kekhawatiran terhadap rencana kenaikan FFR dan terus meningkatnya yield obligasi AS menyebabkan kejatuhan pada indeks Dow Jones tadi malam sebesar 0,45%, melanjutkan penurunan pekan lalu 0,26%. Hal ini berpotensi menekan pergerakan IHSG hari ini.
"Kejatuhan indeks Dow Jones, dikombinasikan dengan kejatuhan EIDO sebesar -0.26% dan kejatuhan harga beberapa komoditas seperti minyak 0.62% dan batu bara 3.95, berpotensi mendorong IHSG kembali turun," ujar Edwin dalam risetnya, Selasa (11/1).
EIDO merupakan mutual fund berisikan saham-saham di Indonesia yang dikelola oleh Morgan Stanley di bursa Amerika Serikat.
Selain faktor-faktor tersebut, menurut Edwin, pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi potensi kenaikan kasus akibat varian Omicron dan data penjualan mobil pada sepanjang 2021 yang melesat. Ia memperkirakan IHSG bergerak dalam rentang 6.643 - 6.739 pada perdagangan hari ini.
Adapun saham yang direkomendasikan Edwin pada hari ini, antara lain PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII).
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova juga memperkirakan, indeks bergerak melemah hari ini. Ia menyebut, IHSG berpeluang untuk melanjutkan struktur wave (ii) mengacu pada skenario bullish karena masih bergerak di bawah resistance krusial di level 6.745.
"Support terdekat sebagai target koreksi yaitu diperkirakan di level 6.643," kata Ivan dalam risetnya.
Ivan memperkirakan titik resistance IHSG hari ini adalah 6.754, 6.793, dan 6.875, sedangkan titik support ada di posisi 6.643, 6.593, dan 6.574.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN). Ia mengatakan, ANTM akan melanjutkan koreksi wave (y) dari (x) pada skenario utama apabila harga menyentuh di bawah 2.220. Sementara BBTN masih berpeluang untuk berbalik arah dan melanjutkan wave iii dari skenario bullish, selama tidak terkoreksi ke bawah fraktal di level 1.660.
Ia juga menganjurkan hold atau trading buy pada PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Selain itu, Ivan menyarankan hold atau take profit pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Ia memperkirakan INDF masih melanjutkan tren naik jangka pendeknya menuju target terdekat di level 6.500.
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan, IHSG akan bergerak konsolidasi dengan potensi kenaikan jangka pendek. "Jika resistance level terdekat dapat ditembus, maka IHSG berpeluang untuk meraih level tertinggi sepanjang masanya kembali," kata William dalam risetnya, Senin (10/1).
Hal tersebut tentunya ditunjang oleh beberapa faktor seperti, arus capital inflow yang terlihat mulai kembali ke dalam pasar modal Indonesia, serta masih kuat dan stabilnya fundamental perekonomian domestik. William meramalkan IHSG bergerak di rentang 6.518 - 6.725.
Adapun saham yang direkomendasikan William, yakni PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup turun 0,15% di level 6.691. Sementara itu, bursa saham Wall Street tadi malam bergerak bervariasi. Indeks Dow Jones dan S&P 500 turun masing-masing 0,45% dan 0,14%, sedangkan Nasdaq naik tipis 0,046%.