Ambisi Cina Capai Nol Emisi Karbon Mengancam Sektor Keuangan Indonesia

Abdul Azis Said
21 Februari 2022, 18:28
ekonomi cina, cina, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/HP.
Ilustrasi. Perlambatan ekonomi Cina juga akan memberikan tantangan terhadap ekonomi Indonesia.

Pemerintah khawatir ambisi Cina mereformasi perekonomiannya menuju ekonomi rendah karbon berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan langkah Cina ini menjadi salah satu risiko ekonomi yang akan dihadapi Indonesia tahun ini hingga 2023.

Suharso mengatakan, Cina saat ini berambisi mempercepat proses transisi energi. Negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu menargetkan netralitas karbon dapat dicapai sebelum 2060. Proses transisi ini, menurut dia, berisiko menimbulkan efek ke ekonomi, khususnya di sektor keuangan.

"Transisi ini pada saat yang sama tentu akan menimbulkan risiko pada keuangan. Perusahaan-perusahaan yang masih padat karbon  tentu akan terganggu profitabilitasnya dan juga akan menghadapi kerentanan likuiditas," kata Suharso dalam Diskusi Publik Forum Masyarakat Statistik (FMS): Kinerja Pertumbuhan Ekonomi di Masa Pandemi, Senin (21/2).

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI akhir bulan lalu juga sempat mengantisipasi risiko serupa. Langkah Cina melakukan switching policy alias perubahan kebijakan menuju pertumbuhan yang lebih berkualitas dan menuju ekonomi hijau akan memiliki imbas ke perekonomian di seluruh dunia.

Mengutip climateactiontracker.org, Cina berjanji mengurangi 65% emisinya dari level tahun 2005 pada tahun 2030. Di sisi lain, penggunaan bahan bakar non-fosil dalam konsumsi energi primernya akan dinaikan menjadi 25%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...