Lonjakan Kasus Omicron, Kemenkeu: Pemulihan Ekonomi Masih Kuat

Agustiyanti
22 Februari 2022, 17:45
sri mulyani, omicron, pemulihan ekonomi, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai tren pemulihan ekonomi masih akan terus berlanjut, tercermin dari pergerakan positif sejumlah leading indicators.

Kementerian Keuangan melihat pemulihan ekonomi masih kuat di tengah lonjakan kasus Covid-19 akibat penyebaran varian Omicron. Pertumbuhan ekonomi kuartal I diprediksi masih mampu tumbuh di atas 5%, sedangkan ekonomi keseluruhan tahun ditaksir tumbuh 4,8% hingga 5,5%. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, masih terus memantau dan mengantisipasi dampak dari eskalasi kasus Omicron masih. Meski demikian, ia memperkirakan dampaknya akan relatif terbatas terhadap perekonomian seiring cakupan vaksinasi dan kemampuan adaptasi masyarakat.

Ia menilai tren pemulihan ekonomi masih akan terus berlanjut, tercermin dari pergerakan positif sejumlah indikator utama perekonomian. Sejumlah indikator konsumsi masih menunjukkan level positif. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di zona optimistis di 119,6 poin pada bulan lalu, penjualan retail juga tumbuh 16% serta Mandiri Spending Index juga di 138,4 point.

"IKK, penjualan retail maupun Mandiri Spending Index, semuanya masih dalam posisi yang cukup robust bertahan di level ekspansif atau tinggi, kalaupun ada koreksi masih sangat minimal," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA Edisi Februari 2022, Selasa (22/2).

Tak hanya di sisi konsumsi, Sri Mulyani juga melihat indikator produksi masih cukup kuat. Ini, antara lain tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia bulan lalu di 53,7% yang berarti masih ekspansif. 

Selain itu, menurut dia, impor barang modal dan bahan baku juga cukup tinggi, masing-masing 41,9% dan 39,6%. Konsumsi listrik untuk industri dan bisnis melanjutkan pertumbuhan masing-masing 16,1% dan 10,2% pada bulan lalu.

Ia mengatakan, pemulihan ekonomi sudah kembali ke arah yang tepat sejak kuartal IV tahun lalu, ditunjukkan dengan pertumbuhan yang makin kuat di atas 5% secara tahunan. Meski demikian, pemulihan ekonomi ke depan masih akan menghadapi sejumlah risiko.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...