Awali Tahun 2022, Utang Pemerintah Naik Menjadi Rp 6.919 Triliun

Abdul Azis Said
24 Februari 2022, 15:46
utang, utang pemerintah, dolar AS,
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Utang pemerintah masih didominasi oleh instrumen SBN yang mencapai Rp 6.081,68 triliun atau 87,9% dari total utang.

Kementerian Keuangan mencatat, utang pemerintah hingga akhir Januari 2022 mencapai Rp 6.919,15 triliun, bertambah Rp 10,28 triliun dibandingkan bulan sebelumnya atau Rp 686,01 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Secara nominal, terjadi peningkatan total utang pemerintah seiring dengan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan penarikan pinjaman di bulan Januari 2022 guna menutup pembiayaan APBN," demikian tertulis dalam laporan APBN KiTA Edisi Februari 2022, Kamis (24/2).

Meski nominal utang naik, Kementerian Keuangan menyebut rasio utang terhadap PDB turun menjadi 39,36% dibandingkan 41% pada Desember 2021 atau 40,28% pada Januari 2021. Hal ini sejalan dengan pemulihan ekonomi yang kuat pada tahun lalu. 

Berdasarkan jenisnya, utang pemerintah masih didominasi oleh instrumen SBN yang mencapai Rp 6.081,68 triliun atau 87,9% dari total utang. Utang dalam bentuk SBN ini terdiri atas SBN domestik sebesar Rp 4.818,84 triliun dan SBN valas Rp 1.262,84 triliun.

Selain dalam bentuk SBN, pemerintah juga memiliki utang berupa pinjaman sebesar Rp 837,46 triliun atau 12,1% dari total utang. Ini terdiri atas pinjaman dalam negeri Rp 13,47 triliun dan pinjaman luar negeri Rp 823,99 triliun.

Sementara berdasarkan mata uang, utang pemerintah didominasi oleh mata uang domestik atau berdenominasi rupiah yaitu 69,83%. Utang dari domestik masih mendominasi sejalan dengan kepemilikan SBN oleh investor asing yang terus menurun dari posisi akhir 2019 sebesar 38,57% menjadi 19,05% pada akhir tahun lalu.

"Hal-hal tersebut menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan sumber pembiayaan domestik," kata Kemenkeu.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...