IMF Akan Pangkas Prospek Ekonomi Global Akibat Perang Rusia-Ukraina

Abdul Azis Said
11 Maret 2022, 10:18
IMF, pertumbuhan ekonomi global, ekonomi global
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Ilustrasi. IMF sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan global sebesar 4,4% pada 2022, melambat dibandingkan 5,9% pada 2021.

Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut kemungkinan untuk kembali memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global sebagai konsekuensi dari dampak perang Rusia dan Ukraina. Lembaga ini memastikan pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan melambat dibandingkan tahun lalu.

“Kami berpikir bahwa kami akan menurunkan proyeksi pertumbuhan kami sebagai akibat dari krisis, tetapi kami masih berharap dunia berada di wilayah pertumbuhan positif,” kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (11/3).

Advertisement

Komentarnya itu muncul sehari setelah IMF menyetujui dana bantuan kepada Ukraina sebesar US$ 1,4 miliar atau Rp 20 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.300/US$. Uang itu akan digunakan untuk mendukung kegiatan utama pemerintah Ukraina, seperti membayar gaji dan pensiun.

Dalam prospek Januari, IMF memproyeksikan pertumbuhan global sebesar 4,4% pada 2022, moderasi dari 5,9% yang dialami pada 2021. Proyeksi untuk tahun ini sebetulnya sudah dipangkas dari perkiraan sebelumnya bisa tumbuh 4,9%. Tetapi masih belum jelas seberapa besar pemangkasan yang akan dilakukan oleh IMF untuk kali ini.

Dia mengatakan, efek limpahan dari invasi, termasuk kenaikan harga komoditas, dapat menyebabkan masalah bagi ekonomi dunia dan menghambat pertumbuhan, “Jelas, berapa lama perang ini berlangsung adalah faktor ketidakpastian utama yang kita hadapi,” kata Georgieva.

Harga komoditas telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran bahwa dampak dari perang akan memperketat pasokan global. Minyak mentah Brent telah melonjak sejak invasi pada 24 Februari, meskipun harga minyak telah jatuh dalam beberapa sesi terakhir. Harga logam termasuk paladium dan nikel juga melonjak. Ukraina dan Rusia juga merupakan dua pengekspor pertanian terbesar di dunia, yang juga memicu kekhawatiran tentang harga pangan.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement