Rupiah Melemah Tembus 15.000/US$ Terimbas Kekhawatiran Resesi Global
Nilai tukar rupiah dibuka melemah 29 poin ke level Rp 15.023 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Pelemahan rupiah berlanjut di tengah kekhawatiran pasar terhadap risiko resesi ekonomi di sejumlah negara maju.
Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik menguat ke arah Rp 15.015 pada pukul 09.40 WIB, tetapi masih melemah dari penutupan kemarin di Rp 14.994 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS pagi ini. Won Korsel terkoreksi 0,51% bersama dolar Taiwan 0,05%, peso Filipina 0,46%, rupee India 0,53%, ringgit Malaysia 0,13% dan baht Thailand 0,04%. Sebaliknya, yuan Cina perkasa dengan penguatan 0,23% bersama yen Jepang yang juga terapresiasi 0,43%, dolar Singapura 0,14%, sedangkan dolar Hong Kong stagnan.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah masih akan tertekan pada perdagangan hari ini. Nilai tukar akan bergerak di rentang Rp 14.950-Rp 15.050 per dolar AS.
"Rupiah masih dibawah tekanan Dolar AS di tengah kekhawatiran resesi global memicu pelepasan aset dan mata uang berisiko," kata Lukman, Rabu (6/7).
Kekhawatiran pasar terhadap resesi ekonomi semakin menguat beberapa waktu terakhir seiring terus naiknya inflasi dan memaksa bank sentral global khususnya di negara-negara maju untuk memperketat kebijakan moneternya. Nomura Holdings Inc. memperkirakan Uni Eropa, AS, Jepang, Inggris, Korea Selatan, Australian akan masuk ke jurangan resesi paling lambat dalam 12 bulan ke depan.
Tekanan terhadap rupiah hari ini juga datang dari penantian pasar terhadap rilis notulen rapat pembuat kebijakan The Fed yang akan dirilis pekan ini. Pasar mengkhawatirkan notulen rapat tersebut akan berisi komentar terbaru The Fed soal rencana pengetatan moneter yang lebih agresif. Seperti diketahui, The Fed sudah mengerek bunga acuannya 75 bps pada pertemuan bulan lalu.