Rupiah Perkasa di Tengah Fokus Pasar ke Pertemuan Jackson Hole
Nilai tukar rupiah dibuka menguat 27 poin ke level Rp 14.798 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot pagi ini. Rupiah menguat ditopang faktor risk on di bursa saham global dan Asia tetapi berpotensi melemah seiring penantian pasar terkait pertemuan Jackson Hole.
Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik melemah dari posisi pembukaan ke level Rp 14.809 pada pukul 09.45 WIB, tetapi masih dibawah level penutupan kemarin Rp 14.825 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia lainnya melemah. Yen Jepang terkoreksi 0,19% bersama dolar Singapura 0,14%, dolar Taiwan, rupe India dan yuan Cina kompak melemah 0,09%, ringgit Malaysia 0,06% dan baht Thailand 0,1%. Sebaliknya, won Korea Selatan menguat bersama peso Filipina masing-masing 0,08% dan 0,04%, sedangkan dolar Hong Kong stagnan.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan, rupiah akan melemah hari ini jelang pidato Gubernur The Fed di simposium Jackson Hole malam ini. Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 14.800-Rp 14.850 per dolar AS.
"Pasar menunggu pernyataan Powell yang mengindikasikan soal kelanjutan kenaikan suku bunga acuan AS tahun ini. Bila Powell terindikasi mendukung kenaikan suku bunga, dolar bisa menguat lagi," kata Ariston dalam risetnya, Jumat (26/8).
Jackson Hole merupakan pertemuan yang dihadiri oleh para gubernur bank sentral, menteri keuangan, hingga akademisi. Pasar mengantisipasi kemungkinan The Fed masih berupaya memerangi inflasi sehingga kenaikan bunga agresif masih akan berlanjut pada pertemuan bulan depan.
The Fed sudah menaikan bunga acuannya 225 bps dalam empat pertemuannya terakhir dengan kenaikan 75 bps dalam dua pertemuan beruntun pada Juni dan Juli.
Namun, Ariston melihat sentimen The Fed ini belum akan signifikan mengoreksi rupiah hari ini. Hal ini sejalan dengan sentimen pasar masih terlihat positif dengan indeks saham Asia bergerak positif pada pagi ini.
"Hal ini bisa membantu menahan rupiah tidak melemah dalam atau bahkan bisa ikut menguat," kata Ariston.
Selain itu, efek positif dari keputusan Bank Indonesia (BI) menaikan suku bunga terhadap rupiah juga dinilai masih terasa. Suku bunga BI kini menjadi 3,75% setelah dikerek 25 bps pada pertemuan beberapa hari lalu.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan bergerak datar dengan kecenderungan menguat terbatas. berkat risk on di bursa global. Rupiah diramal bergerak di rentang Rp 14.750-Rp 14.900 per dolar AS.
"Namun investor wait and see dan mengantisipasi data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) dan menyusul speech hawkish dari gubernur the Fed Powell pada pertemuan Jackson Hole malam ini," kata Lukman dalam risetnya.