Kemenkeu Rayu Lebih Banyak Negara Hapus Utang RI, Bagaimana Caranya?

Abdul Azis Said
25 Oktober 2022, 13:02
utang, utang pemerintah
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Jerman, Amerika Serikat, Italia dan Australia menghapus utang Indonesia sebesar US$ 334,94 juta atau ekuivalen Rp 5,1 triliun.

Empat negara maju yakni Jerman, Amerika Serikat, Italia dan Australia menghapus utang Indonesia sebesar US$ 334,94 juta atau ekuivalen Rp 5,1 triliun. Kementerian Keuangan bersiap menjajaki kemungkinan negara-negara kreditur lainnya melakukan langkah serupa. 

Adapun penghapusan utang ini dilakukan melalui skema debt swap. Penghapusan utang melalui mekanisme ini dilakukan dengan cara mengkonversi utang menjadi program atau kegiatan yang harus dilakukan pemerintah. Program yang dipilih tergantung pada concern dan prioritas dari negara pemberi pinjaman. Sederhananya, Indonesia tidak perlu membayar utang ke negara kreditur, melainkan anggaran yang akan dipakai untuk membayar kewajiban itu dialihkan untuk membiayai proyek-proyek yang ditentukan.

"Opsi debt swap ini masih terbuka untuk dilaksanakan ke depannya, bahkan dimungkinkan untuk memperluas penjajakan ke negara peminjam lain," dikutip dari buku APBN KiTA edisi Oktober, Selasa (25/10).

Debt swap merupakan mekanisme penghapusan utang dengan cara mengkonversi utang menjadi program atau kegiatan yang harus dilakukan pemerintah. Adapun program yang dipilih tergantung pada concern dan prioritas dari negara pemberi pinjaman.

Sederhananya, Indonesia tidak perlu membayar utang ke negara kreditur, melainkan anggaran yang akan digunakan untuk membayar kewajiban itu dialihkan untuk membiayai proyek-proyek yang ditentukan.

Kemenkeu menyebut debt swap ini berlaku untuk utang-utang lama. Penghapusan utang juga dilakukan oleh negara-negara maju yang memiliki hubungan bilateral kuat dengan Indonesia. 

Bagi Indonesia, skema ini menguntungkan karena bisa mengurangi tekanan terhadap neraca pembayaran Indonesia. Di samping itu, skema ini juga berkontribusi mendorong perekonomian. Oleh karena itu, Kemenkeu juga berhrap nominal utang yang dihapus dan dikonversi untuk berbagai program bisa semakin meningkat.

Meski demikian, Kemenkeu mengakui bahwa skema ini bukan langkah yang mudah. Butuh waktu dan proses yang panjang dalam mencapai kesepakatan untuk menghapuskan utang dan menentukan program mana yang perlu didanai.

"Selain itu, kondisi tekanan global juga berdampak kepada kondisi keuangan negara-negara kreditur," kata Kemenkeu.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...