ADB Lihat Prospek Ekonomi RI Tahun Depan Lebih Suram

Abdul Azis Said
15 Desember 2022, 07:52
pertumbuhan ekonomi, ekonomi RI, ADB
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Ilustrasi. ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,4% pada tahun ini, tetapi melambat menjadi 4,8% pada tahun depan.

Bank Pembangunan Asia (ADB) memangkas prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan dari perkiraan sebelumnya 5% menjadi hanya 4,8%. Perekonomian lima negara ekonomi utama ASEAN lainnya juga diperkirakan melambat tahun depan.

"Pertumbuhan pada 2023 akan tertahan oleh melambatnya ekspor barang karena melemahnya perekonomian negara maju. Konsumsi swasta akan kembali ke tren pertumbuhan, serta pengetatan kebijakan fiskal dan moneter," dikutip dari laporan ADB Asian Development Outlook Supplement Desember 2022, Kamis (15/12).

Meski demikian, volatilitas ekonomi global belum banyak mempengaruhi ekonomi Indonesia tahun ini. Prospek pertumbuhan 2022 dipertahankan dari perkiraan sebelumnya di 5,4%.

Pendorong utama pertumbuhan tahun ini terutama dari konsumsi swasta yang terus tumbuh di atas level sebelum pandemi. Investasi juga diperkirakan meningkat. Kedua faktor tersebut mengkompensasi belanja pemerintah yang turun.

Kinerja ekspor juga menopang pertumbuhan karena permintaan terhadap komoditas primer yang kuat. Di sisi lain, ekspor jasa juga tumbuh cepat karena kembalinya turis asing ke dalam negeri.

Meski ekonomi melambat, harga-harga di dalam negeri masih akan naik tinggi tahun depan. Prediksi ADB, inflasi Indonesia 2023 sebesar 5%, sedikit turun dari perkiraan sebelumnya 5,1%. Namun, ini masih lebih tinggi dari perkiraan inflasi tahun ini 4,2%.

Penurunan perkiraan inflasi tahun depan karena outout perekonomian menurun, pasokan pangan mencukupi dan ekspektasi inflasi stabil. Inflasi juga akan lebih rendah seiring upaya bank sentral mengambil langkah pre-emptive kenaikan suku bunga.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...